NTT Terkini

Kisah Pilu PMI asal Sumba, 7 Bulan Bekerja Tanpa Upah, Terima Gaji Setelah Kabur ke KBRI Malaysia

Kisah Pilu PMI asal Sumba, 7 Bulan bekerja tanpa upah, terima gaji setelah berhasil kabur ke KBRI Malaysia

Editor: Adiana Ahmad
POSKUPANG.COM/ONONG BORO
KISAH PIU PMI ASAL SUMBA - Aktivis perempuan Sumba, Rambu Dai Mami, dari Komunitas SABANA Sumba saat diwawancarai reporter Pos Kupang, Jumat (21/11/2025). Kisah Pilu PMI asal Sumba, 7 Bulan Bekerja Tanpa Upah, Terima Gaji Setelah Kabur ke KBRI Malaysia 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG -  Kisah pilu PMI asal Sumba, NTT bernama Dini Lunga Nani.

Selama 7 bulan bekerja tanpa upah, gaji dibayar setelah berhasil Kabur ke KBRI Malaysia

Selain gaji tak dibayar, selama bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia sebagai asisten rumah tangga, Dini Lunga Nani juga mengalami kekerasan fisik dan ancaman.

Menurut pendamping korban dari Komunitas Sabana Sumba, Rambu Dai Mami saat diwawancarai reporter Pos Kupang Jumat (21/11/2025), Dini bekerja sejak Maret 2025 di rumah majikan tanpa diberi gaji sepeser pun hingga Oktober 2025.

Baca juga: Kabur demi Hidup: Aktivis Sumba Laporkan Dugaan Penyiksaan Brutal terhadap PMI Dini Lunga Nani

“Selama tujuh bulan dia tidak menerima gaji. Baru setelah kabur dan berada di KBRI, hak-haknya dipenuhi oleh majikan laki-lakinya,” kata Rambu dalam keterangannya di Polda NTT.

Rambu menjelaskan, pembayaran upah itu akhirnya dilakukan setelah kasus Dini ditangani perwakilan pemerintah Indonesia di Malaysia. M

Majikan membayar seluruh gaji selama dua tahun sesuai masa kontrak meskipun Dini baru bekerja tujuh bulan.

“Majikan prianya bertanggung jawab membayar penuh sesuai kontrak,” tegasnya.

Kasus ini mencuat setelah Dini nekat melarikan diri dari rumah majikan wanitanya yang merupakan istri pertama pada 27 Oktober 2025.

Ia diselamatkan sesama PMI dan kemudian diamankan oleh pihak agensi sebelum dipindahkan ke KBRI Malaysia pada 29 Oktober.

“Dia kabur setelah kembali dianiaya dan diancam untuk dibunuh jika tidur siang, Itu puncak yang tidak bisa dia tahan lagi,” ujar Rambu.

Majikan dilaporkan ke pihak berwajib di Malaysia dan disebut telah ditahan.

Meski sudah aman dan hak gajinya dipenuhi, kondisi psikologis Dini masih memerlukan pemulihan.

“Dia terlihat butuh dukungan untuk pulih dari trauma,” kata Rambu.
Rencananya ketika tiba di Sumba, korban akan mendapatkan pendampingan dari sejumlah lembaga pegiat perempuan dan pekerja migran, termasuk rencana konseling dengan tenaga kesehatan jiwa dan dukungan spiritual dari tokoh agama.

Baca juga: Kasus Dini Lunga Nani Resmi Dilaporkan ke Polda NTT, Ini Tuntutan Keluarga

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved