Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 21 November 2025, "Jangan Cemari Rumah Doa!"
Kisah ini begitu populer bahkan melekat di pikiran banyak orang termasuk anda dan saya. Ketika di bangku Sekolah Dasar, guru-guru agama mengarahkan
Maka untuk mengantisipasi hal ini, banyak kita lihat tulisan anjuran untuk mematikan handphone ketika dalam Gereja. Apa yang dapat kita maknai dari peristiwa ini?
Sesungguhnya kita membutuhkan ketenangan ketika kita datang di hadapan Tuhan dan berdoa di hadirat-Nya yang Kudus. Inilah yang mau ditunjukkan oleh Yesus kepada kita dalam kisah Injil hari ini yang bukan hanya sekadar „Yesus marah di Bait Allah‟.
Relasi kita dengan Allah yang maha belas kasih terkadang terhalangi dengan sikap egois, mementingkan diri sendiri, mencari keuntungan diri, tipu muslihat dan kesombongan. Yesus mengingatkan kita bahwa diri kita sesungguhnya adalah rumah doa yang tidak boleh tercemar.
Tindakan kemarahan Yesus di Bait Allah sesungguhnya mau mengingatkan kita bahwa rumah doa telah hancur oleh dosa dan perlu untuk dimurnikan, dirombak kembali.
Sifat mementingkan diri sendiri, mencari keuntungan diri, kelicikan, keserakahan, penindasan dan sebagainya seringkali tanpa kita sadari menghancurkan diri kita yang tidak lain adalah rumah doa tempat Allah bersemayam dan tinggal di hati kita, yang senantiasa menunggu kita untuk datang menemuinya di kedalaman batin kita
masing-masing.
Hanya karena kita sibuk dengan urusan duniawi hingga kita lupa merawat „rumah doa‟ kita sendiri.
Tindakan Yesus ini tentu mendapat kecaman dari banyak orang di sekitarnya namun saya yakin ada pula yang menerimanya dan menyadari „teguran Yesus‟ ini sebuah jalan pertobatan.
Mari kita menyadari ada banyak hal yang dapat merusak kemurnian ibadat dan doa kita kepada Tuhan. Sesibuk apapun kita, jangan lupa merawat diri kita yang tidak lain adalah Bait Roh Kudus tempat Allah berdiam, bersemayam dan selalu menunggu kita untuk datang beribadat kepada-Nya dalam doa yang tulus.
Rumah doa sejati adalah hati yang senantiasa terbuka bagi kasih Allah. Ketika kita mengampuni, kita membiarkan doa hidup dalam hati. Ketika kita mendengarkan Firman dan menaatinya, kita menjadi rumah tempat Roh Kudus berdiam. Ketika kita menolong sesama dengan kasih, kita membiarkan Tuhan berkarya melalui kita.
Kita dipanggil untuk menjadi “Bait Allah yang memuliakan Tuhan,” bukan “sarang penyamun” yang dikuasai kepentingan diri.
Doa:Tuhan Yesus, bersihkanlah hatiku dari segala keserakahan, kemarahan, dan kesombongan. Jadikanlah hatiku rumah doa, tempat Engkau bersemayam dan berkarya. Semoga setiap kata, pikiran, dan tindakanku menjadi persembahan yang berkenan kepada-Mu. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus....Amin. (Pastor John Lewar SVD)
| Renungan Harian Katolik Jumat 21 November 2025, "Yesus dan Para Penguasa" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Kamis 20 November 2025, “Andai Engkau Tahu Apa yang Perlu” |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Kamis 20 November 2025, "Hati Tegar, Menolak Upaya Damai" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Kamis 20 November 2025, "Tetesan Air Mata Yesus" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Rabu 19 November 2025, Jangan Sia-siakan Apa yang Tuhan Beri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/John-Lewar-SVD.jpg)