Renungan Harian Kristen Minggu 9 November 2025, Tanah & Air Dalam Karya Allah

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu 9 November 2025, dengan judul Tanah & Air Dalam Karya Allah.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Yehezkiel 47:1-12.

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi November 2025.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 8 November 2025, Manusia: Imago Dei & Imago Mundi

Renungan Harian Bulan November 2025 ini mengambil judul Memelihara Alam, Wujud Ibadah kepada Pencipta, sedangkan tema yang diangkat adalah Lingkungan Hidup: Memelihara Alam, Wujud Ibadah Aksi.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

YEHEZKIEL, selain dipanggil dan diutus sebagai nabi, ia juga bertugas
sebagai imam yang melayani umat Allah, kaum Yehuda yang diangkut dan
dibuang di Babel (583 SM).

Selama dua puluh tujuh tahun ia melayani bangsa Yehuda di pembuangan dan menolong mereka memahami alasan pembuangan, kehancuran Yerusalem dan Bait Allah, serta janji pemulihan dari Allah.

Pertama, manusia memiliki hakikat dan sejarah yang unik terkait dengan
tanah, darimana ia berasal dan pada akhirnya akan kembali menjadi debu tanah.

Tanah memiliki makna penting bagi manusia. Bangsa Yehuda berada di
pembuangan dan Yehezkiel memberitakan penglihatannya tentang keadaan
pemulihan yang akan terjadi kelak atas tanah pusaka, di Yerusalem.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 7 November 2025, Pemeliharaan Allah melalui Manusia

Bait Suci yang sudah runtuh akan dibangun kembali (pasal 40-46). Di pasal ini, Yehezkiel memberikan gambaran spesifik tentang Bait Suci tersebut.

Kedua, esensi dari adanya bangunan Bait Suci adalah kehadiran Allah, yang
berkenan berdiam lagi di antara umat-Nya.

Gambaran Bait Suci ini dapat dibandingkan dengan taman Eden. Ada pintu di bagian Timur (bnd. Kej 3:24), ada sungai yang mengalir dari dalam Bait Suci (bnd. Kej 2:10), ada segala macam hewan dan pohon.

Taman Eden sebagai tempat kediaman Allah ketika penciptaan menjadi model dasar pembangunan Bait Suci.

Patut kita renungkan bahwa menikmati kehadiran Allah di Bait Suci saat beribadah merupakan hal yang sangat alamiah, terkait relasi manusia dengan Allah, sejak penciptaan.

Ketiga, Bait Suci yang dibangun di tanah pusaka dan air yang mengalir
keluar dari ambang pintu menggambarkan dua unsur penting dari alam ciptaan
Allah yang dipakai oleh Allah untuk menyatakan kehadiran dan kemuliaan-Nya.

Bait Suci memiliki makna tempat dan waktu bagi manusia untuk menikmati hari
“istirahat”.

Umat pembuangan diingatkan kembali akan hukuman Allah bagi
Adam bahwa dengan berpeluh, ia harus bekerja keras mengolah tanah.

Dengan bekerja, manusia terus terhubung dengan tanah; tetapi dengan beristirahat dari bekerja manusia terhubung dengan Penciptanya, melalui ibadah di Bait Suci.

Seperti taman Eden, semua makhluk hidup menikmati kehidupan di sekitar
Bait Suci, baik hewan, tumbuhan.

Sehingga manusia dapat menikmati berbagai hasil baik dari sungai maupun berbagai jenis buah pohon dari tanah.

Taman Eden, tanah dan air di sekitarnya dipulihkan dengan kehadiran Bait Suci. Amin!

Bangunan Bait Suci, adalah bangunan relasi Pencipta dan ciptaan. (*)

Komunitas Suluh Injil Sekretariat : Jl.  Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS