Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 9 November 2025, "Kamu Adalah Bait Allah"
Tidak ada yang biasa atau sepele di mata Tuhan; setiap hati, setiap tindakan
RENUNGAN HARI MINGGU
9 November 2025
Minggu Biasa XXXII – Tahun C
Bacaan Liturgi:
Bacaan I: 1 Korintus 3:16–23
Mazmur: Mzm. 24:1–2,3–4ab,5–6
Injil: Lukas 17:20–25
P. Adrianus Yohanes Mai, SVD
Kamu adalah Bait Allah
“Tidakkah kamu tahu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1 Korintus 3:16)
Yesus sering menantang kita untuk melihat bukan hanya di luar, tetapi juga di dalam diri sendiri.
Hari ini, kita diingatkan bahwa setiap kita bukan sekadar makhluk biasa, melainkan bentuk hidup dari kehadiran Allah di dunia. Kita adalah bait Allah, tempat Roh Kudus tinggal.
Tidak ada yang biasa atau sepele di mata Tuhan; setiap hati, setiap tindakan, dan setiap kehidupan kita memantulkan kasih-Nya.
Seringkali, kita mencari keajaiban di luar: dalam bangunan megah, dalam ritual, atau dalam perbuatan spektakuler.
Namun Allah memilih untuk hadir dalam kita, dalam hidup yang nyata, sederhana, dan penuh ketulusan.
Kehidupan sehari-hari—senyum kepada tetangga, sabar dalam keluarga, membantu yang membutuhkan—adalah cara kita menjadi bait Allah bagi sesama.
Tiga Pokok Permenungan
Pertama, Kehadiran Allah di dalam diri kita adalah panggilan, bukan hak istimewa.
Roh Kudus tidak hanya hadir di tempat suci fisik, tetapi di hati yang mau terbuka, di tangan yang siap melayani, dan di pikiran yang mencari kebaikan.
Menyadari bahwa kita adalah bait Allah menuntut tanggung jawab: menjaga hati, pikiran, dan perbuatan agar layak menjadi rumah-Nya.
Kedua, Bait Allah diwujudkan dalam hubungan dengan sesama.
Kita tidak hidup untuk diri sendiri.
Jika Roh Allah tinggal di dalam kita, maka setiap interaksi dengan sesama adalah kesempatan untuk menghadirkan Allah.
Saling mengasihi, menolong yang lemah, atau sekadar hadir bagi yang kesepian—itulah doa yang hidup, tindakan yang kudus.
Bait Allah bukan hanya tempat untuk berdiam, tetapi tempat untuk berbuah bagi dunia.
Ketiga, Kasih kita memuliakan Allah di dunia.
Seperti kolam yang memantulkan cahaya matahari, hidup kita memantulkan wajah Allah ketika kita mengasihi tanpa pamrih.
Setiap kata dan perbuatan yang membawa damai, kesembuhan, dan penghiburan adalah bukti bahwa Roh Allah bekerja melalui kita.
Dengan demikian, dunia mengenal Allah bukan hanya melalui bangunan atau upacara, tetapi melalui kita yang menjadi bait hidup-Nya.
| Renungan Harian Katolik Minggu 9 November 2025, "Cinta untuk Rumah-Mu, Menghanguskan Aku" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Minggu 9 November 2025: Bait Allah Sejati yang Hidup |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Sabtu 8 November 2025, "Setia dan Jujur Dalam Hal Kecil" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Sabtu 8 November 2025, "Bijak dalam Hal Duniawi" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Sabtu 8 November 2025, “Setia Dalam Perkara-perkara Kecil” |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Pater-Adrianus-Yohanes-Mai-SVD-1234.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.