Nasional Terkini

World Peace Forum Jakarta Bakal Dihadiri Presiden Timor Leste

Din menyebut, Jose Ramos Horta akan menerima penghargaan khusus sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya terhadap perdamaian dunia.

Editor: Ryan Nong
CNA/WISNU AGUNG PRASETYO
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta dipastikan akan hadiri World Peace Forum di Jakarta. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - World Peace Forum (WPF) ke-9 bakal dihadiri sejumlah tokoh dunia termasuk Presiden Timor Leste sekaligus penerima Nobel Perdamaian 1996, Jose Ramos Horta

Forum yang digagas dan digelar oleh Centre for Dialogue and Cooperation Among Civilization (CDCC) bersama Cheng Ho Multi Culture Education Trust akan berlangsung di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, pada 9-11 November 2025.

Penerima Nobel Perdamaian 2024 asal Jepang, Nihon Hidankyo, mengkonfirmasi akan berpartisipasi secara daring.

Baca juga: WNA Asal Timor Leste yang Diamankan di Kabupaten TTU Diduga Alami Gangguan Kejiwaan 

Forum perdamaian itu akan dibuka oleh Chairman CDCC Din Syamsuddin. Sementara sesi diskusi panel dijadwalkan menghadirkan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) serta Menteri Urusan Kebudayaan Thailand, Sabeeda Thaised.
 
Acara akan ditutup oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan diakhiri dengan jamuan makan malam di Balai Kota Jakarta yang akan dipimpin Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
 
“Jose Ramos Horta, Presiden Timor Leste dan penerima Nobel Perdamaian, beliau sudah konfirmasi datang,” kata Din Syamsudin, Kamis (6/11/2025).
 
Din menyebut, Jose Ramos Horta akan menerima penghargaan khusus sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya terhadap perdamaian dunia.
  
“Akan dilakukan penganugerahan sebuah award yang kami sebut The Benevolence Award, semacam kasih sayang terkait dengan perdamaian,” ujarnya.
  
Meski berharap forum dibuka langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Din mengatakan hingga kini belum ada konfirmasi kehadiran dari Kepala Negara.
  
“Kami memahami kesibukan beliau, jadi tidak ada konfirmasi untuk bisa dibuka oleh Presiden,” katanya.

Sementara itu, Executive Director CDCC Ahmad Fuad Fanani menjelaskan, forum ini akan menonjolkan nilai-nilai Islam dan Tiongkok sebagai alternatif solusi bagi perdamaian dunia, di tengah kemunduran nilai-nilai Barat.
  
“Kita melihat kebangkrutan nilai-nilai Barat. Karena itu, kita ingin menawarkan nilai-nilai dari dunia Islam dan Timur, khususnya Tionghoa dan Islam, sebagai alternatif,” ujar Ahmad.

Ia menambahkan, kedua peradaban tersebut memiliki kesamaan filosofis yang sudah terjalin sejak lama, terutama lewat sejarah perdagangan dan penyebaran Islam.
  
“Kalau kita belajar sejarah, ada Wali Songo dan saudagar-saudagar Tionghoa yang menyebarkan Islam di dunia,” jelasnya. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved