Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 2 November 2025, "Semoga Arwah Orang Beriman Masuk Surga"
Mempersembahkan Misa Kudus dianggap sebagai bentuk doa yang paling kuat
Renungan Harian Katolik Suara Pagi
Bersama Pastor John Lewar, SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT
Minggu, 2 November 2025
Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman
2Mak. 12:43-46; Mzm. 143:1-2,5-6,7ab,8ab.10;
1Kor. 15:20-24a.25-28; Yoh. 6:37-40
Warna Liturgi: Ungu/Hitam
Semoga arwah semua orang beriman masuk Surga
Setiap tanggal 2 November, Gereja Katolik memperingati Hari Raya Arwah—hari yang didedikasikan untuk mendoakan umat beriman yang telah meninggal dunia
dan sedang menjalani pemurnian di Api Penyucian.
Peringatan khidmat ini merupakan waktu untuk mengenang orang-orang terkasih kita yang telah meninggal dunia, mendoakan ketenangan jiwa mereka, dan merenungkan harapan hidup kekal yang dijanjikan melalui Yesus Kristus.
Apa itu Hari Raya Arwah? Hari Raya Arwah berakar pada keyakinan Kristen akan Persekutuan Orang Kudus, yang meneguhkan ikatan rohani antara Gereja di bumi (Gereja Militan), jiwa-jiwa di Api Penyucian (Gereja yang Menderita), dan orang-orang kudus di surga (Gereja yang Berjaya).
Gereja mengajarkan bahwa meskipun mereka yang meninggal dalam rahmat dan persahabatan Allah
dijamin keselamatan kekal, mereka mungkin masih membutuhkan pemurnian untuk sepenuhnya masuk ke dalam hadirat Allah.
Doa, kurban, dan tindakan amal kita dapat membantu jiwa-jiwa ini dalam perjalanan mereka menuju kemuliaan surgawi.
Tradisi mendoakan orang mati sudah ada sejak zaman
Gereja awal dan didukung oleh ayat-ayat Kitab Suci, seperti 2 Makabe 12:46, yang menyatakan: "Karena itu, berdoa bagi orang mati adalah pikiran yang
kudus dan sehat, agar mereka dibebaskan dari dosa."
Hari Raya Arwah meresmikan praktik ini, mengingatkan kita akan kewajiban kita untuk mendoakan orang yang telah meninggal dan menjaga kesejahteraan rohani mereka.
Saatnya Mengingat dan Berdoa.
Pada Hari Raya Arwah, umat Katolik dianjurkan
untuk menghadiri Misa, berziarah ke makam, dan memanjatkan doa khusus bagi arwah anggota keluarga yang telah meninggal, sahabat, dan semua orang yang tidak memiliki siapa pun untuk mendoakan mereka.
Gereja mengajarkan: ―Misa Kudus melampaui ruang dan waktu, mempersatukan segenap umat beriman di surga, di bumi dan di api penyucian dalam Komuni Kudus, dan Ekaristi Kudus sendiri mempererat persatuan kita dengan Kristus, menghapus dosa-dosa ringan serta melindungi kita dari dosa berat di masa mendatang (bdk. Katekismus no. 1391-1396).
Mempersembahkan Misa Kudus dianggap sebagai bentuk doa yang paling kuat bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian.
Menyalakan lilin dan meletakkan bunga di makam orang-orang terkasih juga merupakan praktik umum,
melambangkan iman dan harapan kita agar mereka segera menikmati terang dan damai kehadiran Kristus.
Selain misa kudus, menurut Maria Simma, kita juga bisa menolong jiwa-jiwa di Api Penyucian dengan mengucapkan doa Rosario, seluruh 20 misteri/peristiwa, demi orang-orang yang sudah meninggal.
| Renungan Harian Katolik Minggu 2 November 2025, "Supaya Kubangkitkan pada Akhir Zaman" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Sabtu 1 November 2025, "Bahagia Dalam Paradoks" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Sabtu 1 November 2025, "Mengejar Hidup Kudus" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Sabtu 1 November 2025, "Merekalah yang Empunya Kerajaan Surga" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Jumat 31 Oktober 2025, "Hari Sabat yang Bermakna" |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/PASTOR-JOHN-LEWAR-SVD-Biara-Soverdi-St-Yosef.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.