Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 10 Oktober 2025, "Hidup Dalam Kuasa Allah"
Dikisahkan bahwa Kaum Farisi memfitnah Yesus di hadapan banyak orang dengan menuduh Ia mengusir setan dengan kuasa Beezebul
Renungan Harian Katolik Suara Pagi
Bersama Pastor John Lewar SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT
Jumat, 10 Oktober 2025
Hari Biasa Pekan XXVII
Yl. 1:13-15;2:1-2; Mzm. 9:2-3,6,8-9; Luk. 11:15-26
Warna Liturgi Hijau
Hidup Dalam Kuasa Allah
Injil Lukas 11:15-26 menekankan dualisme antara kekuatan kebaikan dan kejahatan, pentingnya memilih pihak Allah, dan bahaya kekosongan spiritual yang dapat menyebabkan kembali dari roh-roh yang lebih jahat.
Hanya dengan kehadiran dan kuasa Allah di dalam hati, manusia dapat mengalahkan pengaruh jahat yang berupaya menguasai hidupnya, serta mengingatkan untuk mengisi hati yang telah dibersihkan dari dosa
dengan kebaikan dan tujuan ilahi, bukan dengan kekosongan.
Dikisahkan bahwa Kaum Farisi memfitnah Yesus di hadapan banyak orang dengan menuduh Ia mengusir setan dengan kuasa Beezebul, penghulu setan atau dapat juga disebut dengan iblis.
“Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan” (Luk.11:15). Fitnahan ini sangat merendahkan Yesus, sebab Dia adalah Allah sang Penyelamat, tetapi disamakan dengan iblis.
Begitulah mentalitas kaum Farisi berhadapan dengan Yesus. Mereka berusaha mencari cara menjatuhkan Dia. Salah satu cara yang mereka tempuh ialah menjual isu murahan tentang Yesus.
Mentalitas ini masih kita rasakan kekuatannya di zaman ini. Orang dengan mudah membangun isu murahan atas pribadi seseorang untuk menggiring opini publik bersikap tidak netral. Sangat disayangkan, tetapi hal itu terjadi baik dalam hidup bermasyarakat maupun Gereja.
iblis dalam Bahasa Yunani dikenal dengan diabolos. Ia mempunyai sebatalyon demon yang dapat memasuki manusia (Luk. 8:30) dan dapat menggoda manusia melakukan kejahatan (Yak. 4:7).
Dalam Injil Yohanes tidak ada lagi demon bawahan dan Yesus juga tidak melakukan pengusiran demon.
Hanya yang utama, Yesus dan iblis yang berseteru (Yoh. 13:2); tetapi menurut Kitab Wahyu, Setan akhirnya akan musnah dalam lautan api (Why. 20:10-15). iblis adalah salah satu malaikat yang diusir dari surga (Why. 12:9).
iblis melawan Allah. Tugas utamanya adalah memasuki manusia, menguasai dan mengendalikannya melawan
Allah lewat tindakan-tindakan jahat di hadapan-Nya.
Terlepas dari semua gambaran iblis dengan segala kekuatannya, Yesus memiliki kuasa untuk menundukkan iblis dan mengusirnya. iblis tidak hanya sebatas menampakkan diri, tetapi lebih daripada itu, ia bekerja dengan sangat licik memasuki jiwa manusia.
Dalam Kitab Suci kita mengenali sifatnya antara lain kejam dan ganas, sangat jahat, kuat, penakut, sombong, congkak dan licik.
Bagaimana kita dapat menghadapi kuasa-kuasa si iblis ini? Patut kita sadari bahwa perjalanan kita di dunia ini, rentan sekali pada tipu daya iblis dengan berbagai bentuk dan bobotnya.
Yesus pun dicobai oleh iblis. Orang-orang kudus mengalami godaan yang tidak mudah juga. Tetapi mereka berhasil menghadapinya.
Strategi pertama, kita harus melawan dengan iman yang teguh akan Yesus Kristus. Santo Yakobus menasihati kita demikian, “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yak.4:7).
Demikian Santo Petrus, “Lawanlah dia [iblis] dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (1 Ptr.5:9).
Strategi kedua ialah kita harus berjaga-jaga. Santo Paulus jelas sekali menasihati kita, “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis karena perjuangan kita
bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintahpemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat” (Ef.6:11-16).
Waspadalah, jangan sampai kita dirongrong perpecahan. Itu adalah salah satu tujuan si iblis, memecah belah pikiran dan hati manusia supaya semakin jauh dari cinta kasih Allah. Kita andalkan Kuasa Allah senantiasa dalam hidup; berpegang pada Sabda dan hidup dalam doa.
Mari kita kenalkan doa bersama bagi anak-anak dan orang muda di tengah keluarga.
Doa: Ya Tuhan, kami mohon agar Engkau memenuhi hidup kami dengan kehadiran, kuasa, dan tujuan-Mu, agar kami tidak hanya sekadar menyingkirkan hal-hal buruk, tetapi juga menjadi orang yang hidup oleh kebaikan-Mu dan tidak dikuasai oleh kuasa jahat.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. (Pastor John Lewar SVD)
Renungan Harian Katolik Jumat 10 Oktober 2025, "Dilema Antara Kuasa Tuhan dan Kuasa Setan" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 10 Oktober 2025, "Rumah Tangga yang Terpecah Pasti Runtuh" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 9 Oktober 2025, “Minta, Cari dan Ketuk” |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 9 Oktober 2025, "Berdoalah Terus Menerus" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 9 Oktober 2025, "Menyingkap Kedalamanan Diri di Hadapan Tuhan" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.