Timor Leste
Keanggotaan Timor Leste Diharapkan Mempersatukan ASEAN
Ia menyerukan agar negara-negara di kawasan ini mampu menyingkirkan keangkuhan dan fokus pada hal-hal yang menyatukan
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Keanggotaan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) diharapkan dapat mempersatukan ASEAN.
Hal itu disampaiikan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, dengan menyebut bahwa negara itu ingin agar ASEAN pada 26 Oktober mendatang dapat memperkuat persatuan dan kebersamaan di kawasan.
“Setelah Timor Leste bergabung di ASEAN, kami berharap dapat membawa persatuan di ASEAN yang menerima semua orang dan tidak meninggalkan siapa pun,” kata Ramos Horta dikutip dari ANTARA..
Hal itu disampaikan Presiden Timor Leste tersebut melalui tautan video dalam agenda "ASEAN for the People's Conference" oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta pada Ahad.
Baca juga: Timor Leste Menanti 14 Tahun di Pintu ASEAN
Ramos-Horta menekankan bahwa ASEAN perlu memiliki kebijaksanaan dan keberanian untuk menghadapi berbagai tantangan global, termasuk perubahan iklim dan bencana alam.
Ia menyerukan agar negara-negara di kawasan ini mampu menyingkirkan keangkuhan dan fokus pada hal-hal yang menyatukan, serta mencari solusi demi terciptanya perdamaian, keamanan, dan stabilitas.
“Kami (Timor Leste) harus memiliki kebijaksanaan dan keberanian untuk memisahkan keangkuhan, dan fokus pada apa yang menyatukan kita (ASEAN), tentang solusi apa yang bisa kami bawa ke kawasan dalam menciptakan perdamaian, keamanan dan stabilitas,” ujarnya.
Selain memperkuat solidaritas internal, Ramos Horta juga mendorong ASEAN untuk memperluas jejaring kerja sama dengan negara-negara di luar kawasan, seperti India di Asia Selatan, Australia, Selandia Baru, dan negara-negara kepulauan Pasifik.
“Ini adalah tantangan bagi ASEAN untuk menjadi pembangun jembatan, pembangun dialog, dan pembangun pertemanan,” katanya.
Menurutnya, persaingan antara kekuatan besar dunia kerap memunculkan gesekan yang dapat menimbulkan perbedaan serius. Karena itu, Ramos Horta mengingatkan agar ASEAN belajar dari sejarah masa lalu ketika ketegangan ekonomi berubah menjadi peperangan.
“Di sejarah masa lalu, perlawanan ekonomi menyebabkan perang. Kita harus mengambil semua pelajaran dari sejarah untuk mengelakkan pertempuran, konflik, friksi, serta perang dagang,” ujarnya.
Timor Leste akan secara resmi diterima sebagai anggota penuh ASEAN pada akhir tahun ini. Negara tersebut telah mengajukan keanggotaan sejak 2011 dan menyelesaikan seluruh mekanisme aksesi yang disepakati negara anggota, termasuk asesmen langsung di Dili.
ASEAN dijadwalkan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 di Kuala Lumpur pada 26-28 Oktober 2025. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.