Prakiraan Cuaca
BMKG Sebut Musim Hujan 2025/2026 di NTT Bersifat Basah, Ini Dampak yang Harus Diwaspadai Masyarakat
Waspada, BMKG Prediksi musim hujan 2025/2026 di NTT bersifat basah, ini Arti dan dampaknya yang harus diantisipasi
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
Penyakit Menular:
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran penyakit seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, diare, dan leptospirosis karena lingkungan yang lembap dan genangan air disukai nyamuk dan mikroorganisme.
Gangguan Pernapasan:
Kelembaban berlebih dapat memperburuk penyakit pernapasan dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan.
Penyakit Kulit:
Lingkungan yang lembap dan kotor selama musim hujan juga bisa meningkatkan risiko infeksi kulit.
Dampak pada Pertanian
Gangguan Pertumbuhan Tanaman:
Air yang berlebihan dapat merusak tanaman dan menyebabkan masalah pada sektor pertanian.
Peningkatan Penyakit Tanaman:
Kondisi lembap dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, yang membahayakan tanaman dan hasil panen.
Dampak pada Infrastruktur dan Ekonomi
Kerusakan Infrastruktur:
Banjir dan tanah longsor dapat merusak bangunan, jalan, dan infrastruktur penting lainnya.
Hambatan Ekonomi:
Banjir dan cuaca ekstrem dapat mengganggu aktivitas ekonomi, termasuk di sektor pertanian dan jasa.
Baca juga: Musim Hujan di NTT Diprediksi Lebih Cepat, Begini Penjelasan BMKG
Musim Hujan di NTT Lebih Cepat
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menjelaskan, musim kemarau yang lebih cepat di NTT dipengaruhi anomali suhu permukaan laut di Samudra Hindia yang menunjukkan kondisi IOD negatif.
“IOD negatif meningkatkan pasokan uap air sehingga hujan lebih cepat,” ujar PMG Madya - Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTT, Ryan Sudrajat melalui paparan resmi dalam forum virtual pada Rabu, 24 September 2025.
Ryan Sudrajat menjelaskan, faktor global dan regional berperan penting dalam menentukan pola hujan termasuk di NTT.
Ryan menambahkan fenomena IOD negatif tidak hanya berdampak pada wilayah barat Indonesia.
Baca juga: Dinas Pertanian Kota Kupang Siapkan Langkah Strategis Sambut Musim Hujan
“Fenomena ini turut memengaruhi pola curah hujan di wilayah NTT,” ucap Ryan Sudrajat.
BMKG mencatat awal musim hujan di NTT bervariasi sesuai zona musim yang telah dipetakan. Zona 467 meliputi Manggarai Barat bagian timur, Manggarai Tengah, dan Manggarai Timur bagian tengah mulai hujan pada Oktober dasarian III.
Sebagian besar wilayah NTT diprediksi memasuki musim hujan pada November, sedangkan beberapa zona mengalami hujan lebih lambat. “Empat zona musim yaitu 464, 473, 474, dan 478 diperkirakan baru mulai hujan Desember,” kata Ryan.
Jika dibandingkan periode klimatologis 1991-2020, musim hujan di NTT umumnya lebih cepat atau sama dengan normal. BMKG juga mencatat puncak hujan terjadi Januari di 13 zona dan Februari di 15 zona musim.
Baca juga: Prakiraan Cuaca NTT Hari ini, Selasa 23 September 2025: Cerah Mendominasi, Waspada Angin Kencang
Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Sabtu 2025
Simak yuk Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Sabtu 27 September 2025.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.