Timor Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN pada Oktober 2025

POS-KUPANG.COM - Timor Leste akan resmi menjadi anggota ke-11 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Oktober 2025.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan hal ini saat kunjungan resmi ke Dili, Selasa (23/9/2025). Malaysia saat ini menjabat sebagai Ketua ASEAN.

“Bergabungnya Timor-Leste ke ASEAN akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kita semua,” ujar Anwar dalam konferensi pers bersama Presiden Timor-Leste, Jose Ramos-Horta, dikutip dari Channel News Asia.

Aksesi tersebut akan diformalkan dalam KTT ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur bulan depan.

Anwar juga menegaskan akan ada perayaan besar untuk menandai pencapaian bersejarah ini.

Selain membahas aksesi, kedua pemimpin berdiskusi mengenai kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, hingga pertahanan.

Anwar juga dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Timor-Leste, Xanana Gusmao.

José Ramos-Horta adalah Presiden Timor Leste saat ini (periode 2022-2027), juga pernah menjabat pada 2007-2012.

Ia adalah tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Timor Leste dan penerima Nobel Perdamaian tahun 1996 atas upayanya menyelesaikan konflik secara damai.

Ia pernah menjadi Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri Timor Leste.

Baca juga: Tiga Segmen Batas Negara Indonesia-Timor Leste Belum Disepakati

Ramos-Horta, yang sudah lama memperjuangkan keanggotaan ASEAN sejak permohonan pertama kali diajukan pada 2011, menyambut pengumuman itu dengan penuh optimisme.

"Diskusi kami hangat dan konstruktif. Kami berkomitmen bekerja sama erat dengan Malaysia dan seluruh anggota ASEAN untuk menyelesaikan tahap akhir menuju keanggotaan penuh,” ujarnya, dikutip dari The Nation Thailand.

Timor Leste, memiliki nama resmi Republik Demokratik Timor-Leste. Timor-Leste adalah negara di Asia Tenggara yang merdeka dari Indonesia pada 20 Mei 2002 setelah 24 tahun pendudukan.

Timor-Leste merupakan negara termuda di kawasan in Timor-Leste sebelumnya dijajah oleh Portugal dan sempat menjadi provinsi Indonesia pada 1976-1999. 

Ibu kotanya adalah Dili dan bahasa resminya adalah Tetun dan Portugis.