Nasional Terkini
Cerita WNI Terjebak Kerusuhan di Nepal: Suasana Mencekam, Terdengar Suara Tembakan
Dosen dari Politeknik Kesehatan (Poltekes) Jakarta, Hetty Astri menjadi saksi bagiamana kerusuhan di Nepal terjadi.
Awalnya sih situasi Kathmandu sebenarnya normal-normal saja pada saat kami datang di tanggal 7. Kami datang masyarakat beraktifitas juga seperti biasa dan pada saat itu kami juga fokus pada pelaksanaan program. Namun di hari pertama kegiatan, di tanggal 8 September sore pukul 15.00 waktu Nepal, kondisi jadi berubah sangat cepat.
Kami mendapatkan laporan bahwa demonstrasi yang awalnya berlangsung damai di beberapa titik kota berubah menjadi bentrokan yang luas.
Informasi yang kami terima menyebutkan bahwa ada aksi protes yang dipicu oleh ketidakwawasan publik, khususnya generasi muda atau mereka menyebutnya sebagai Gen Z terkait dengan kebijakan pemerintah dan isu-isu sosial yang berkembang.
Dalam hitungan jam, kemudian skala protes meluas jadi kerusuhan di berbagai distrik. Di luar hotel tempat kami menginap suara sirine ambulans dan kemudian mobil keamanan terdengar terus menerus dari jendela kami juga melihat beberapa asap dan akibat dari pembakaran ban dan jalan-jalan juga ditutup. Lalu lintas jadi lumpuh dan suasana kota terasa tegang.
Kami mendapatkan informasi dari media internasional yang memberitahukan bahwa adanya korban jiwa dan kerusakan pada sejumlah fasilitas publik.
Suasana mencekam karena di satu sisi kami tengah berbicara tentang kepemimpinan bidan di ruang-ruang pelatihan tetapi di sisi lain kami menyadari bahwa kepemimpinan justru sedang diuji di luar gedung ketika masyarakat menghadapi situasi daurat.
Hotel saat itu menginap dan kondisi di sana saat itu bagaiman?
Kami menginap di Hotel Himalaya yang tidak berafiliasi dengan pemerintah, aman. Awalnya tidak ada kerusuhan di hotel. Tapi, pukul 15.00 kabar tentang protes mulai memanas dan akhirnya masuk di dalam jaringan komunikasi kami.
Awalnya kami mengira itu hanya berdampak pada beberapa titik saja tapi menjelang malam justru laporan masuk bentrokan semakin meluas.
Bandara Internasional juga ditutup dan pemerintah memperlakukan jam malam di beberapa wilayah. Di hari kedua situasi jadi semakin sulit diprediksi. Dari dalam hotel kami mendengar suara tembakan dan melihat asap semakin dekat.
Bagaimana respon keluarga setelah mengetahui terjadi perusuhan di Nepal?
Kami sempat menghubungi keluarga di Indonesia. Mereka tentu saja khawatir karena media internasional juga memberitakan bahwa jumlah korban tewas meningkat, puluhan orang dan ratusan terluka dan mereka tahu betapa dekatnya dengan hotel dengan area kerusuhan tempat kami tinggal kemudian.
Kami juga berusaha menenangkan kami berada di hotel.Dukungan doa dari keluarga dan kolega di tanah air juga memberikan kekuatan besar untuk dapat kami bertahan selama proses itu di Nepal.
Bisa dijelaskan, kepulangan dari Nepal ke Tanah Air?
Kami selalu dibersama tim dari WHO CRO Ibu Ai Taning Jizu dan Ibu Ai. Juga berkoordinasi dengan keamanan PBB untuk memastikan kepulangan kita dan mereka juga mengandalkan tiket kepulangan kita untuk bisa mendapatkan first flight bagaimana keluar dari Nepal.
Hetty Astri
kerusuhan di Nepal
WNI terjebak kerusuhan di Nepal
Politeknik Kesehatan (Poltekes) Jakarta
POS-KUPANG.COM
Cek Kesehatan Gratis Sudah Menjangkau Hampir 30 Juta Penerima Manfaat |
![]() |
---|
Pertamina Patra Niaga Dianugerahi 70 Penghargaan Dalam Ajang ENSIA Tahun 2025 |
![]() |
---|
Empat Komjen Berpotensi jadi Kapolri |
![]() |
---|
Kompol Cosmas Kaju Gae dan Bripka Rohmad Ajukan Banding Putusan Sidang Kode Etik |
![]() |
---|
Subhan Palal Mau Bagi-bagi Uang Rp 125 T Jika Menang Gugatan Lawan Wapres Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.