Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 7 September 2025, Ikut Tuhan Sampai Tuntas

Apakah Anda  bisa memenuhi tuntutan Tuhan ini? Mari duduk dan buat perhitungan

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Fransiskus Funan Banusu SVD 

Renungan Harian Katolik

Minggu, 7 September 2025

Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD

IKUT TUHAN SAMPAI TUNTAS BUTUH PERHITUNGAN MATANG. 
(Keb 9:13-18; Mzm 90:3-4.5-6.12-13.1=.17; Flm 9b-10.12-17; Luk 14:25-33)

"Setiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku." (Luk 14:33).

Banyak orang ikut Yesus. Yesus menantang mereka untuk tidak hanya ikut-ikutan melainkan ikut Dia dengan serius untuk tujuan keselamatan kelak. 

Ikut Yesus tuntutannya berat sekali. Tuntutan Yesus antara lain: benci bapa dan ibumu, istrimu, anak-anakmu, saudara-saudarimu, nyawamu jadi taruhan (bela yang benar), bersedia amalkan harta yang dimiliku dan siap berkorban atau memikul salib.

Apakah Anda  bisa memenuhi tuntutan Tuhan ini? Mari duduk dan buat perhitungan yang matang. Apa yang bisa kita buat di sini.

Pertama kita libatkan Tuhan dalam membuat rencana dan perhitungan untuk ikut Dia.

Jika tidak, kita sendiri sudah tshu pasti bahwa kita hanya ikut Dia ramai-ramai, lalu tersesat dan tidak pernah akan sampai pada Dia yakni keselamatan. Tuhan terlibat, Roh Kudus mengajar dan menginspirasi kita.

Kekayaan dalam mengikuti Tuhan adalah: anugerah (rahmat dan hadiah), lepaskan semua kepentingan diri sendiri dan kelompok, makin rela berkorban, tekun memanggul salib dan melayani, membagi atau mengamalkan harta duniawimu.

Duduk dan buat perhitungan, apakah kita bisa ikut Yesus?

Dengan bantuan Tuhan dan Roh Kudus, kita buat perencanaan, refleksi, doa agar kita memahami dan dengan iman kita sadar untuk mengatakan bahwa diri kita, apa pun yang mau dibuat, hasil yang diperoleh sebagai milik, semuanya berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

Hidup dan peziarahan kita terarah kepada Allah yang empunya segalanya melalui Yesus Kristus yang kita ikuti sekrang ini.

Bijak ikut Tuhan, selamat sampai Tujuan. Kita ingat  bahwa banyak masalah hidup terjadi karena kita tidak duduk untuk buat perhitungan yang arif dan matang. Kebijaksanaan kita butuhkan.  

Melalui Yesus kita pinta bantuan Allah, sebab Allah adalah pemberi serentak pembina kearifan dalam hidup orang beriman. "Siapa gerangan dapat mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus?" (Keb 9:17).

Oleh pengatuh kebijaksanaan Tuhan, kita bertahan ikut Yesus di tengah badai pencobaan dan selamat. Maka Pemazmur bermadah, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu!" (Mzm 90:12-13).

Orang bijaksana suka damai dan sukacita. Kekacauan biasa terjadi karena relasi antara sesama patah dan komunikasi pun putus. Demikian yang terjadi  antara Filemon dan Onesimus.

Dalam relasi tidak harmonis dan komunikasi yang putus seperti ini pasti ada yang melukai dan dilukai. Dalam masalah hubungan yang retak ini, Paulus berperan penting untuk mendamaikan mereka, walau ia ada dalam penjara.

Damai ini berlangsung dalam kebebasan tanpa paksaan. Hal ini penting agar dengan leluasa dan penuh sukacita saling menerima sebagai saudara manusiawi dan saudara dalam Tuhan.

Dengan demikian ada kebebasan sejati dan keleluasaan hati dalam bertindak sebagai sebagai para pengikut Tuhan yang bijaksana.

Bulan Kitab Suci sangat membantu dan sebagai momen untuk menata relasi kita dengan Tuhan dan sesama.

Bulan di mana secara bersama-sama kita mendengarkan Sabda Tuhan. Dalam Kitab Suci Allah menjumpai dan berdialog dengan kita.

Sebab Allah telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya, memperlakukan kita dengan kasih Setia-Nya, menyayangi dan memberi kebebasan sejati serta memberi kita warisan abadi.

Membaca Kitab Suci, tekun dalam doa dan terbuka pada rahmat Allah sangat diperlukan dalam hidup, agar kita bisa menjadi pribadi yang dewasa, arif dan penuh kasih kepada sesama. Kedewasaan dan kebijaksaan tampak dalam pilihan hidup.

Ada materi, ada juga iman. Kita sendiri yang menentukan mana yang terbaik sebagai pengikut Tuhan agar ikut Tuhan dengan serius dan pada akhirnya selamat. 

Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Semarang, Provinsialat MSF Jawa Tengah, Minggu/Pekan Biasa XXIII/C/I, 070925).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved