Opini
Opini: Memuliakan Guru
Sedangkan memuliakan guru bersifat horizontal (hubungan antar manusia) dan lebih berfokus pada etika sosial serta pendidikan.
Guru adalah elemen sentral dalam proses belajar-mengajar, yang menentukan keberhasilan murid dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta internalisasi nilai-nilai yang membentuk karakter dan kepribadian luhur murid.
Tanpa penghormatan yang layak, motivasi guru bisa menurun, sehingga kualitas pendidikan terganggu. Dari zaman ke zaman telah terbukti bahwa peran guru tak tergantikan termasuk di era digital saat ini.
Jika guru tidak dimuliakan, misalnya melalui dukungan sarana dan insentif finansial yang layak serta persepsi sosial yang positif serta suportif terhadap profesi guru, maka target Indonesia Emas 2045 dalam bidang pendidikan bisa terhambat.
Kedua, dari sudut budaya, guru dianggap sebagai sosok yang patut ditiru dan menjadi panutan masyarakat.
Mereka berperan sebagai pengganti orang tua di sekolah, membimbing murid tidak hanya secara akademis, tapi juga sosial dan emosional.
Memuliakan guru memperkuat harmoni sosial dan mencegah degradasi nilai-nilai luhur.
Ketiga, dari perspektif psikologis, memuliakan guru membantu menjaga kesehatan mental mereka, karena profesi ini penuh tantangan seperti beban kerja tinggi dan tekanan dari siswa/orang tua.
Penghormatan memberikan rasa dihargai, yang meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.
Di Indonesia, survei menunjukkan tingginya tingkat burnout di kalangan guru, terutama pasca-pandemi, dengan kasus depresi meningkat di daerah urban seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar.
Program seperti sertifikasi guru dan tunjangan profesi adalah bentuk pemuliaan, tapi masih perlu ditingkatkan untuk mencegah eksodus guru ke profesi lain, yang bisa merugikan generasi muda.
Dengan memuliakan guru melalui kebijakan, apresiasi sosial, dan dukungan nyata, kita tidak hanya menghargai jasa mereka tapi juga memastikan masa depan Indonesia yang lebih cerah.
Ini adalah investasi yang tak ternilai, mengingat guru adalah arsitek peradaban.
Potret Buram
Secara sosial guru adalah salah satu profesi yang rentan terhadap perundungan dan praktik-praktik ketidakadilan di tengah masyarakat di belahan dunia manapun.
Realitas di Indonesia menunjukkan bahwa penghargaan terhadap profesi ini masih rendah.
Ada alasan faktual dan masuk akal mengapa masyarakat cenderung kurang memuliakan guru berdasarkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Fransiskus-Borgias-Hormat.jpg)