Cerpen

Cerpen: Di Ujung Ingatan

Bagaimana kami bisa belajar dari luka, bila luka itu ditutup kain putih dan diberi nama baru yang lebih manis?

Editor: Dion DB Putra

“Meski aku tidak mengajarkan sejarah, aku merasa punya tanggung jawab yang sama untuk menjaga sebuah kenyataan.”

Ia terdiam. Raut wajahnya seperti sedang meraba-raba, mencari alasan mengapa segala ini harus berlangsung seperti sekarang. 

Keriput di sudut matanya tampak lebih dalam, mungkin karena menahan kecewa yang tak selesai sejak lama.

“Kenapa kenyataan harus ditutup-tutupi?” tanyanya lirih, hampir seperti gumaman yang keluar dari seseorang yang kelelahan. 

“Mengapa kita tidak berani mengakui kekejaman masa silam dan mencoba memperbaikinya? 

Pengukuhan kepahlawanan ini… seolah mengatakan kepada dunia bahwa bangsa ini menjunjung tinggi tingkah kotor para pejabat yang mengatasnamakan kepentingan banyak orang, padahal semuanya demi perut mereka sendiri.”

Ia menatapku, matanya seperti retak. “Apa yang sedang terjadi dengan bangsa kita? Sudahkah hati nurani kita tumpul?”

Aku menelan ludah. Pertanyaan-pertanyaan itu seperti batu yang menimpa dadaku.

Sebab, pertanyaan yang sama juga berkeliaran di benakku akhir-akhir ini—mencari rumah, mencari jawaban, tapi selalu pulang dengan tangan hampa.

Aku ingin menjawab. Ingin mengatakan sesuatu yang bisa menenangkan atau paling tidak memberi harapan. Tapi kata-kata itu tidak ada. 

Yang ada hanya hening—hening yang terasa seperti menatap jurang yang pelan-pelan melebar.

Di luar, anak-anak tertawa. Suara sandal mereka berlari di lorong seperti dunia lain yang jauh lebih sederhana. 

Dunia yang belum mengenal bagaimana ingatan bisa dihapus, dan bagaimana sebuah bangsa bisa tersesat ketika kebenaran tidak lagi dijadikan kompas.

Aku menatap guru tua itu. Dalam diam kami, aku merasa seolah sedang berdiri di antara masa lalu yang terus ditarik menjauh dan masa depan yang belum jelas bentuknya.

Dan entah kenapa, keduanya terasa sama-sama rapuh.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved