Opini
Opini: By Product Ikan Berpotensi Menyelamatkan Gizi Masyarakat dan Dompet Peternak
Ada solusi sederhana yang bisa dilakukan yaitu mengubah limbah ikan menjadi pakan unggas berkualitas tinggi.
Oleh: Sukarman Hadi Jaya Putra
Mahasiswa Doktor Biologi di Universitas Gadjah Mada, Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusa Nipa, Maumere.
POS-KUPANG.COM - Indonesia dengan ribuan pulaunya memiliki hasil laut yang melimpah, namun ada limbah yang tersisa mencapai 30 persen.
Pemandangan yang sering terjadi di pesisir Nusantara adalah adanya tumpukan kepala ikan, tulang dan jeroannya menjadi kebiasaan buruk yang diteruskan dari generasi ke generasi.
Bau amis menyeruak, memancing lalat untuk mendekat sehingga mencemari lingkungan.
Padahal di sisi lain, para peternak unggas menjerit dengan harga pakan yang terus meningkat menyebabkan biaya produksi melambung dan keuntungan menipis.
Terlihat kedua hal tersebut tidak berhubungan, padahal sesungguhnya memiliki hubungan yang erat.
Baca juga: Opini: Saat Komunikasi Publik Menjadi Kunci Layanan Kesehatan Daerah
Saat limbah ikan yang dibuang menjadi sampah dan mencemari lingkungan, sesungguhnya kita telah membuang harta karun berupa sumber protein tinggi.
Begitu juga dengan naiknya harga pakan, menyebabkan hilangnya peluang untuk menyediakan pangan bergizi yang terjangkau.
Ada solusi sederhana yang bisa dilakukan yaitu mengubah limbah ikan menjadi pakan unggas berkualitas tinggi.
Indonesia menghasilkan jutaan ton ikan setiap tahun. By product dari ikan tersebut sekitar 25–30 persen berupa kepala, tulang, kulit dan jeroan ikan umumnya berakhir sebagai limbah.
Banyak riset membuktikan bahwa by product ikan mengandung protein, asam lemak, asam amino esensial, kalsium, selenium dan asam lemak berupa omega 3, 6, dan 9.
Senyawa tersebut merupakan unsur penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan unggas dan kompenen penting yang dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas telur dan daging.
Jika by product ikan ditangani secara baik menjadi tepung, silase atau hidrolisat protein, berpotensi menggantikan sebagian besar komponen pakan sehingga bisa menekan impor bungkil kedelai atau tepung ikan impor yang harganya relatif tinggi.
Pemanfaatan by product ikan bukan sekadar efisiensi tetapi sebagai solusi nyata untuk ekonomi sirkular.
Limbah ikan bisa berakhir sebagai produk lain yang dapat menggerakkan sektor peternakan.
Penggunaan limbah ikan sebagai alternatif pakan ternak sesuai dengan arah kebijakan pemerintah dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak dan ibu hamil untuk mengonsumsi protein hewan.
Produk unggas berupa daging dan telur merupakan sumber protein yang terjangkau dan mudah didistribusikan.
Namun, kualitas produk daging dan telur sangat bergantung pada pakan yang digunakan. Protein dan asam lemak berupa Omega 3, 6, dan 9 yang terkandung dalam by product ikan berpotensi meningkatkan kualitas telur dan daging unggas.
Dengan kata lain, peningkatan gizi masyarakat dapat dimulai dari inovasi di kandang ternak.
Tidak hanya berdampak pada nilai gizi yang meningkat, namun inovasi ini berdampak nyata pada perekonomian peternak.
Pemanfaatan by product ikan dapat menghemat biaya produksi dari pakan sebanyak 30 persen.
Hal positif lainnya juga sangat terasa pada nelayan yang dapat menjual limbah ikan yang tidak berharga menjadi bermakna.
Sehingga pada ujungnya, pemerintah mendapatkan keuntungan karena dapat menekan ketergantungan pada bahan baku impor pakan.
Masalah berikutnya yang perlu ditangani adalah membuat kordinasi antara sektor perikanan dan peternakan.
Selama ini kedua sektor tersebut berjalan sendiri-sendiri. Padahal untuk dapat memanfaatkan solusi by product ikan, maka diperlukan kerja sama antara kedua sector untuk membentuk rantai ekonomi yang saling menguatkan.
Pendekatan yang paling mudah adalah melibatkan pemerintah daerah dalam pengambilan kebijakan.
Pemerintah daerah dapat berperan sebagai penghubung untuk membentuk sentra pengolahan by product ikan di kawasan pesisir yang berdekatan dengan peternak unggas.
Perguruan tinggi dan lembaga penelitian juga dilibatkan untuk dapat mengembangkan teknologi pengolahan yang sederhana, murah dan ramah lingkungan sehingga masyarakat dapat mudah mengaplikasikannya.
Selanjutnya, koperasi desa dilibatkan untuk memberikan pelatihan dan akses modal dalam memproduksi pakan secara mandiri dengan standar kualitas yang baik.
Dengan dukungan dari pemerintah berupa kebijakan yang berpihak, maka sistem ini akan berkembang menjadi model ekonomi lokal terpadu yaitu dari laut ke kandang, dari nelayan ke peternak, dari limbah menjadi pangan bergizi.
Kedaulatan pangan yang serinng kita dengar tidak hanya sebagai simbol, tetapi akan menjadi kedaulatan sejati dimulai dari pemanfaatan sumber daya lokal secara tepat.
Indonesia sebagai negara maritim dengan kekayaan alam lautnya tidak hanya ikan saja yang dikonsumsi, tetapi juga limbah yang dihasilkan menjadi bahan baku utama pakan unggas, sehingga akan tercipta rantai pangan yang efisien, ramah lingkungan dan mandiri.
Solusi ini dapat menjadi strategi nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan dan memperkuat program Makan Bergizi Gratis.
Lebih dari itu, langkah strategis ini dapat mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin 2 (Zero Hunger), poin 12 ((Responsible Consumption and Production), dan poin 14 (Life Below Water).
Dengan begitu, Indonesia dapat menunjukkan bahwa usaha kecil di tingkat lokal dapat menjawab tantangan secara global.
By product ikan yang selama ini kita anggap limbah ternyata memiliki potensi besar sebagai pakan alternatif unggas.
Oleh karena itu, sudah waktunya kita membangun paradigma bahwa tidak ada limbah dalam ekosistem pangan yang cerdas.
Setiap bagian dari produk laut dapat memiliki nilai tambah jika diolah dengan pengetahuan dan kemauan yang kuat.
Jika laut telah memberi rezeki, makan kandang akan menjadi penerusnya. Laut ke kandang, limbah menjadi gizi, inilah makna kemandirian pangan Indonesia yang sebenarnya. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Ilustrasi-ikan-segar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.