Opini
Opini: Ketika Komodo Disandera Kapital
Beginilah kisah Ketika Komodo bukan sekadar satwa purba, melainkan sandera dalam drama kapitalisme pariwisata.
Mengorbankan dua hal tersebut sama saja dengan meniadakan fondasi pariwisata itu sendiri.
Sosiologi mengingatkan kita bahwa konflik bukanlah sekadar gangguan, melainkan sinyal adanya ketidakadilan dalam struktur sosial.
Penolakan masyarakat atas PT KWE adalah peringatan bahwa pembangunan tanpa partisipasi sejati berisiko gagal secara sosial.
Jika pemerintah sungguh ingin menjadikan TNK sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, maka langkah pertama adalah memastikan pembangunan selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan, menjaga ekologi, menghormati budaya, dan memberdayakan masyarakat lokal.
Hanya dengan cara itu, pariwisata tidak menjadi mesin eksklusi, tetapi jembatan menuju keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.