POS-KUPANG.COM, KUPANG – Hampir setiap hari, rumahnya dipenuhi para ODHIV, orang dengan HIV/AIDS, yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi NTT.
Dengan telaten dan tanpa pamrih, Ridho Herewila, Ketua Independent Men of FLOBAMORA NTT (IMoF NTT), merawat dan memastikan mereka bisa mendapatkan obat ARV (antiretroviral) dan bisa menjalani kehidupan lebih lanjut.
Ridho Herewila, laki-laki asal Sabu ini, mengatakan, para ODHIV itu berasal dari berbagai kota sedaratan, Timor, maupun dari kabupaten dengan daratan yang berbeda.
“Mereka datang dan memberikan kepercayaan penuh kepada saya, sebuah kepercayaan yang tidak mudah mereka berikan, Apalagi situasi dan kondisi mereka alami terinvensi HIV AIDS, membuat mereka susah untuk bisa mempercayai orang lain, bahkan sahabat mereka atau keluarga mereka,” kata Ridho Herewila, Senin (4/8).
Ridho Herewila mengatakan, saat merawat mereka, dia tidak pernah merasa takut atau khawatir dirinya akan tertular atau pun dijauhi keluarga atau masyarakat lainnya.
Bagi Ridho Herewila, menolong ODHIV adalah bagian dari tanggungjawab yang mesti dijalaninya dan hal itu seperti panggilan hidupnya yang telah dilakukan sejak tahun 2010 lalu.
“Saya ikut merasakan apa yang mereka alami: rasa takut, lelah, dan ketidakpastian. Terutama bagi mereka yang sudah berada di tahap AIDS, dengan berbagai penyakit penyerta, bahkan hingga infeksi Toxoplasma. Dengan sabar dan penuh kasih, saya merawat mereka, menyuapi, memandikan, membersihkan, mencebok, dan memberikan dukungan emosional mereka setiap saat,” kata Ridho Herewila.
Bahkan dalam melakukan pendampingan itu, Ridho Herewila berusaha menguatkan mereka setiap saat dan memantau mereka untuk teratur meminum obat ARV.
Hal ini dimaksud agar mereka bisa kembali ke taraf HIV dan akhirnya undetect atau virus tidak terdeteksi lagi setelah di cek lewat VL/ Vira Load.
“Dengan demikian mereka bisa beraktivitas seperti biasanya tanpa ketakutan dan tekanan baik mental dan fisik. Jika sudah membaik kondisi fisik dan mentalnya, mereka pulang ke daerahnya kembali,” kata Ridho Herewila.
Ridho Herewila mesti memastikan obat ARV itu mereka minum teratur, menguatkan semangat agar mereka tidak menyerah.
Baca juga: IMoF NTT Minta JPU Tuntut Maksimal Terdakwa Kasus Pembunuhan Transpuan Desi
“Perjuangan itu berbuah hasil dan kebanggan tersendiri ketika mereka perlahan pulih, kembali ke tahap HIV terkontrol, hingga akhirnya mencapai kondisi undetectable, virus tidak terdeteksi lagi melalui pemeriksaan Viral Load. Pada titik itu, mereka bisa kembali beraktivitas seperti biasa, tanpa ketakutan dan tekanan mental maupun fisik,” kata Ridho Herewila.
Menurut Ridho Herewila, semua yang dia lakukan itu tidak pernah dianggapnya sia-sia.
“Bagi saya, ini adalah pekerjaan yang mulia, sebuah panggilan kemanusiaan dan tangung jawab. Selama saya dibutuhkan, saya akan selalu siap mendampingi mereka. Karena setiap kehidupan berharga, dan setiap orang berhak menjalani hidup sehat, bermartabat, dan bebas dari stigma,” kata Ridho Herewila.
Banyak Tantangan