POS-KUPANG.COM, KUPANG- Pemerintah Provinsi NTT melalui DP3AP2KB NTT menggandeng CIS Timor melaksanakan kegiatan workshop bagi ASN Perencana dan Focal poin Pengarusutamaan Gender (PUG) di NTT.
Kegiatan dilakukan secara offline dan online, dengan keterlibatan 25 peserta offline (Bapperida, DLHK,ESDM,Dinas Pertanian, Dinas Koperasi, Badan Kepegawaian daerah,Dinas Perikanan dan Kelautan,Dinas Sosial,Badan Keuangan, Pokja Perubahan Iklim) dan 22 Peserta DP3AP2KB kabupaten.
Kepala Dinas DP3AP2KB NTT, Ruth Diana Laiskodat, S.Si, Apt, M.M saat membuka kegiatan pada Kamis (5/6/2025) menyampaikan beberapa pokok pikiran.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi NTT yang merupakan salah satu langkah untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Yakni melalui Asta Cita, dalam rangka memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Sains, Tekhnologi, Pendidikan, Kesehatan, Prestasi, Olah Raga, Kesetaraan Gender, Serta Penguatan Peran Perempuan, Pemuda dan Penyandang Disabilitas.
Baca juga: IKG NTT 2024 Turun Jadi 0,402, Tanda Positif Perbaikan Kesetaraan Gender
Dimana Penguatan Kesetaraan Gender dan Perlindungan Hak Perempuan Anak serta Penyandang Disabilitas menjadi salah satu program prioritas.
Ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Mitra Program CIS Timor dan para peserta.
Harapannya ketersediaan data terpilah gender dan anak ini dapat mendukung para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi perbedaan kondisi dan status laki-laki dan perempuan.
Juga mengidentifikasi masalah-masalah yang dialami laki-laki, perempuan, dan anak secara spesifik dalam berbagai aspek kehidupan.
Serta mengevaluasi dampak pembangunan selama ini demi terciptanya opsi dan intervensi kebijakan, program, ataupun kegiatan pembangunan yang paling efektif untuk kemaslahatan laki-laki, perempuan, dan juga anak.
Baca juga: Opini: Indeks Pembangunan Manusia dan Ketimpangan Gender di NTT
Mengakhiri sambutan ini Ruth mengingatkan bahwa seluruh proses transformasi nilai-nilai sosial, budaya, ekonomi, politik masyarakat di daerah, hendaknya menekankan pada pemberdayaan masyarakat.
Dengan demikian proses perubahan yang terjadi dapat berlangsung secara wajar (tidak instant).
Artinya yang menghasilkan harus menikmati dan yang menikmati haruslah menghasilkan.
Sementara PM WE for JET CIS Timor, Ningsi Bunga menegaskan bahwa WE for JET merupakan program yang mendorong kepmimpinan dan penguatan perempuan dan kelompok rentan dalam transisi transformative dan energi berkeadilan.
Oleh karena kegiatan ini secara umum untuk mendorong penguatan data pilah untuk mendukung pengambilan kebijakan dalam Pembangunan yang inklusi di NTT dan secara khusus dimaksudkan untuk mendukung kebutuhan data pilah dalam sektor energi atau untuk melihat dampak dan manfaat bagi Perempuan dan anak/kelompok rentan terhdap perubahan iklim.
Baca juga: Walhi NTT bersama Aksi NTT Gelar Dialog Multi Pihak untuk Atasi Ketimpangan Ekonomi dan Gender
Workshop ini menghadirkan pemateri Dian Surida dari KPPA tentang “Kebijakan dan Pemanfaatan Data Terpilah Untuk Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan” secara online.
Dilanjutkan dengan materi dari Kadis DP3AP2KB NTT tentang Materi “Kebijakan dan Strategi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi NTT”.
Selain itu, materi dari Pokja PI NTT yang disampaikan Sherley Wila Huki tentang “Implementasi Transisi Energi Berkeadilan GEDSI dalam dokumen RUED dan Kebutuhan/ Dukungan Data Terpilah”.
selanjutnya pemateri dari Kabid Kualitas Hidup Perempuan DP3AP2KB tentang “Review Pemanfaatan Data Terpilah dalam Instrumen Analisis Gender”.
Dalam diskusi materi narasumber I muncul poin-poin penting antara lain penyusunan ketersediaan data pilah lingkup OPD kabupaten/kota/Provinsi dengan menyesuaikan setiap aplikasi yang dapat diakses oleh setiap pihak dan oleh nasional, dan perlunya penambaan menu-menu baru dalam aplikasi SIGA untuk kebutuhan Provinsi NTT.
Baca juga: TP PKK Kabupaten/kota Diminta Gencar Sosialisasi Gender Tentang Program Imunisasi
Sedangkan dalam materi Pokja PI NTT, narasumber menekankan pada saat ini sedang ada momentum penyusunan dokumen perencanaan, yaitu RPJMD dan Renstra.
Sehingga diharapkan dalam dokumen renstra sudah mengintegrasikan ISU GEDSI melalui perumusan definsi kegiatan responsive gedsi sebagaimana yang sudah dilakukan pokja perubahan iklim dalam penyusunan matriks rencana aksi RUED karena akan dapat menyumbang pada ketersediaan data pilah dan dapat menyumbang pada perencanaan transisi energi berkeadilan di NTT.
Adapun latar belakang dari kegiatan ini yakni perlumya komitmen setiap organisasi perangkat daerah untuk ketersediaan Data Terpilah Gender dalam rangka peningkatan kualitas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keadilan gender di Provinsi NTT.
Informasi ini dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak kebijakan gender dan mengidentifikasi ketidaksetaraan yang perlu diatasi.
Ketersediaan data terpilah gender mendukung perencanaan yang lebih tepat sasaran dan efektif sesuai kebutuhan masyarakat.
Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah peningkatan pemahaman ASN Perencana dan Focal Point PUG tentang manfaat ketersediaan Data Terpilah Gender.
Ketersediaan Data Terpilah Gender dalam rangka peningkatan kualitas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keadilan gender di Provinsi NTT.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS