Liputan Khusus

LIPSUS: Ribuan Jemaat Pawai Obor Paskah Uskup Domi Ajak Umat Berziarah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SUASANA PAWAI OBOR- Suasana ketika anak-anak GMIT Betania Ba'a mengikuti Pawai Obor Paskah. Minggu, (20/4/2025) dini hari.

Dalam perayaan Sabtu Suci di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Kota Baru, Kota Kupang, RD Maxi Un Bria mengajak umat bangkit dan menjadi cahaya di tengah dunia untuk menghalau kegelapan dosa.

"Kita senantiasa menyalakan lilin sebagai simbol bahwa kita siap untuk bangkit. Siap untuk menghalau kegelapan, siap untuk hidup secara baru yang bangkit bersama Kristus," ajak RD Maxi Un Bria.

RD Maxi Un Bria menegaskan, umat dipanggil untuk menjadi cahaya yang membawa harapan dan keselamatan bagi sesama. Terang lilin Paskah adalah tanda umat siap bangkit menjadi saksi Kristus yang mengalahkan kegelapan dosa.

Baca juga: RD Maxi Un Bria Ajak Umat Meneladani Kesetiaan dan Pengorbanan Yesus

“Terang lilin adalah sebagai tanda kita siap bangkit menjadi saksi Kristus yang mengalahkan kegelapan dosa. Kita diteguhkan di malam suci ini dan memperbaharui tanda baptis,” ucapnya.

RD Maxi meneguhkan bahwa dalam terang Injil, tidak ada dosa berat yang tak dapat diampuni. “Seberat-beratnya kita memiliki dosa, Tuhan tetap menggunakan kita untuk mewartakan kebangkitan Kristus. Itulah kerahiman-Nya yang luar biasa,” katanya.

Ia mengajak umat untuk menjadi seperti Maria Magdalena yang meski penuh keterbatasan, dipakai Allah menjadi pewarta pertama kebangkitan-Nya. “Menjadi saksi Kristus yang bangkit seperti Maria Magdalena di dalam hidup sehari-hari, di tengah keluarga, masyarakat, dan relasi sosial kita,” ajak RD Maxi. (rio/bbr/gus/eto/dim) 

 

Prosesi Laut Diterjang Hujan Lebat

Prosesi laut mengarak peti Yesus Tersalib berjalan di tengah guyuran hujan deras. Walau demikian, umat tak berhenti mendaraskan doa sepanjang prosesi laut dari Kapela Tuan Meninu ke Pantai Kuce, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat (18/4) siang.

Suasana duka menyelimuti ribuan peziarah Semana Santa Larantuka 2025 yang mengikuti prosesi dengan busana serba hitam. Mereka menumpang puluhan kapal nelayan, mengikuti perahu tanpa mesin (berok).

Berok yang memuat peti Yesus tersalib itu dikawal puluhan sampan.

Baca juga: Lipsus - Makanan Gratis Kurang, Ratusan Siswa di NTT Dipulangkan

Doa rosario terdengar menggema sepanjang prosesi laut. Meski hujan deras, laut di antara Pulau Adonara dan Flores itu tampak tenang, meski kapal sedikit terombang-ambing diterpa arus Gonsalu.

Salah satu peziarah, Andreas Alvelino Sado, mengatakan antusias umat sangat tinggi meski cuaca tak bersahabat. Siswa kelas XII di SMAK Frateran Podor Larantuka itu berharap momen Semana Santa membawa berkat untuk banyak orang, khususnya mereka yang menderita.

Suasana prosesi laut Semana Santa di tengah hujan. Umat menaiki kapal saat mengarak peti Yesus dari Kapela Tuan Meninu ke Pantai Kuce, di Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat, 18 April 2025. (POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN)

"Banyak peziarah, prosesi tahun ini ikut dalam kondisi hujan deras, cuaca mendung sekali," katanya.

Dalam kondisi hujan lebat tersebut, ribuan umat menyaksikan prosesi laut dari pinggir pantai. Perarakan peti Yesus lewat laut memakan waktu sekira 1 jam.

Kapal berjalan pelan di tengah terjangan arus gonsalu.
Arca Yesus tersalib diantar ke Pantai Kuce, tak jauh dari Istana Raja Larantuka. Banyak aparat gabungan mengawal jalannya prosesi. Pelaku devosi bersama peziarah lain masih menunggu di Pantai Kuce dan sekitarnya.

Prosesi laut menjadi bagian dari puncak Jumat Agung, ketika Yesus dihukum mati demi umat manusia. Ribuan peziarah kemudian mengikuti prosesi darat, mengarak Patung Tuan Ma, Tuan Ana, dan peti Yesus keliling Kota Larantuka.

Baca juga: Ribuan Peziarah Terjang Hujan dan Angin Saat Prosesi Darat Semana Santa Larantuka 2025

Lintasan prosesi akan dimulai dari Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka dan kembali lagi ke sana. Jalur prosesi diperkirakan sejauh 2 kilometer, melewati delapan armida dengan lilin bernyala.

Lantunan doa rosario diiringi nyanyian-nyanyian ratapan mengiringi prosesi darat Semana Santa di Kota Larantuka. Hujan disertai angin tak berhenti saat prosesi sedang berlangsung pada malam hari.

Ribuan umat Katolik di wilayah Flores Timur hingga peziarah berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri tampak khusyuk. Mereka ikut mengarak arca sakral, Tuan Ma, Tuan Ana, dan peti Yesus Tersalib.

Jalanan di sepanjang lintasan prosesi tampak basah. Sisi kiri maupun kanan Turo atau pagar yang biasanya terang dengan nyala ribuan lilin tampak padam. Hujan terus turun, suhu udara menusuk tubuh.

Empat lakademu, pemanggul peti Yesus tersalib, terus menapaki jalanan basah keliling jantung Kota Larantuka sejauh 2 kilometer. Lakademu menjalankan peran layaknya kisah Simon dari Kirene ketika membantu Yesus Kristus memanggul salib.

Di sana terdapat delapan armida. Mereka akan singgah di setiap armida untuk berdoa diiringi nyanyian ratapan ovos. Prosesi tahun ini terasa berbeda karena curah hujan.

Prosesi darat dimulai dari Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka dan akan kembali lagi ke sana. Rombongan mulai bergerak pukul 20.00 Wita. Tiga jam berselang, tepatnya pukul 23.13 Wita, mereka baru tiba ke Armida Tuan Trewa (Armida 4). 

Baca juga: Umat Muslim Asal Sulawesi Ikuti Prosesi Semana Santa Larantuka

Dari pantauan Pos Kupang, banyak peziarah berteduh di pinggir jalan. Ada yang pulang, tak melanjutkan perjalanan mengarak tiga patung sakral itu. Beberapa dari mereka adalah kelompok rentan seperti lansia. Pakaian mereka  basah.

"Hujan jadi istirahat, tenaga sudah tidak bisa lagi," ujar pasangan suami istri lansia. Walau demikian masih sangat banyak orang berjalan kaki di tengah hujan yang deras tu. Mereka tak membawa payung atau mantel.
Hingga pukul 00.00 Wita, Kota Larantuka masih diguyur hujan. Prosesi terus berjalan. Sejumlah aparat gabungan masih berjaga. Beberapa titik muncul genangan air. (cbl)


Expo Pemuda GMIT Semarak 

Panitia Paskah Pemuda GMIT menggelar Expo Pemuda GMIT 2025 di Pantai LLBK, Kota Kupang, pada 19-21 April 2025.  Acara ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Paskah 2025.

Expo ini menghadirkan panggung hiburan, live cooking, serta beragam permainan seru. Sebanyak 35 stand UMKM dari pemuda Klasis di Kupang, termasuk utusan dari Klasis Soe, Sabu, Alor, TTS, dan berbagai daerah di NTT, turut memeriahkan acara yang didukung Bank Indonesia dan Bank NTT.

Keberagaman UMKM di Expo UMKM ini menampilkan produk lokal unggulan. Untuk UMKM pangan, tersedia hasil pengolahan pangan lokal seperti keripik pisang, ubi-ubian, serta makanan khas daerah dari seluruh NTT yang menggugah selera.

Selain pangan, ada pula UMKM kerajinan yang menawarkan kain tenun untuk kebutuhan fashion, serta aksesoris seperti gelang, kalung, dan pernak-pernik khas NTT yang kaya akan nilai budaya.

Ketua Pemuda Sinode GMIT, Erenst Blegur saat ditemui Pos Kupang (20/4) menjelaskan, expo ini merupakan bentuk kepedulian pemuda dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dan jemaat, yang didukung penuh Sinode GMIT. 

Erens Blegur (POS KUPANG/HO)

Ia menambahkan, UMKM tidak hanya hadir di Pantai LLBK, tetapi juga di garis start pawai Paskah di Patung Tirosa, serta di GMIT Anugerah, GMIT Koinonia, dan GMIT Kota Kupang.

“Jadi, kalau lapar atau haus saat menonton pawai Paskah, pengunjung bisa langsung berbelanja di stand UMKM yang tersedia,” ujarnya.

Yoli Viona, seorang mahasiswa mengaku sangat senang datang ke Expo Pemuda ini. Selain bisa menikmati hiburan dan lomba, dirinya juga bisa berbelanja produk UMKM, seperti keripik ubi, kain tenun, dan aksesoris cantik.

Wali Kota Kupang, Christian Widodo saat pembukaan Expo Pemuda GMIT, Minggu (20/4) tersebut mengatakan, warga Kota Kupang harus selalu punya harapan baru dan itulah makna Paskah. 

“Kami tidak bisa melakukan semuanya sendiri, kita harus bersama-sama dengan teman-teman pemuda. Di dalam persatuan kita menemukan kemenangan,” ungkap dr. Christian menyoroti kolaborasi antara pemuda dan agama, terutama dalam upaya pengelolaan sampah.

Baca juga: Istri Gubernur NTT Minta Komnas HAM Kawal Kasus Kekerasan Seksual eks Kapolres Ngada

Sebab, dalam satu atau dua bulan ke depan, Pemerintah Kota Kupang akan menyiapkan tempat sampah di setiap RT.

“Pengolahan sampah harus selesai di tingkat kecamatan, dan sisanya baru dibuang di alur yang tepat. Saya melihat Kota Kupang sudah semakin bersih, dan saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah sadar akan pentingnya kebersihan,” tuturnya.

Wali Kota juga memberikan apresiasi kepada UMKM yang berpartisipasi dalam event Expo Pemuda GMIT.  Sebab, kegiatan apapun harus berdampak kepada masyarakat sekitar. 

“Produk lokal ini sangat bagus dan saya harap UMKM terus berkembang sehingga bisa lebih memberikan kontribusi bagi pembangunan Kota Kupang,” harapnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang NTT, Didiet Aditya Budi Prabowo, menyampaikan komitmen BI dalam mendukung pengembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia telah menjalin kesepakatan dengan GMIT. Kami berkomitmen untuk mendukung pengembangan UMKM melalui digitalisasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di NTT,” ujar Didiet. 

EXPO UMKM- Kegiatan Expo Pemuda GMIT di Pantai LLBK, Kota Kupang  dalam rangka Paskah 2025 yang berlangsung pada 19-21 April 2025. (POS-KUPANG.COM/YUAN LULAN)

Didiet juga mengungkapkan kebanggaan atas prestasi NTT di tingkat nasional. “Tahun lalu, Duta Rupiah dari NTT berhasil menjadi juara se-Indonesia. Kami berharap tahun ini prestasi tersebut dapat terulang,” tambahnya. 

Pemuda Klasis Pantar Timur Alor hadir  mengikuti expo Pemuda GMIT 2025  di Kota Kupang.  Dollu Yohanis  Sekretaris Pemuda Klasis Pantar Timur bersama lima pemuda lainnya memasarkan berbagai produk lokal khas Alor, seperti jagung titi, kue rambut, minyak kemiri, kerajinan tangan dari batok kelapa dan kenari, serta beberapa produk lainnya yang memikat minat pengunjung.

Harga yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 250.000. Mereka mengaku mendapat tantangan terbesar yang dihadapi adalah biaya transportasi, yang mencapai Rp 150.000 per orang untuk perjalanan dari Alor menuju Kupang.

 "Kami diundang langsung untuk mengikuti kegiatan ini, dan sebenarnya banyak pemuda yang ingin ikut hadir, tapi hanya lima orang yang bisa berangkat," ujar Dollu Yohanis .

Para pemuda Klasis Pantar Timur  sudah tiba di Kupang sejak hari Kamis lalu dengan membawa muatan produk lokal menggunakan mobil pikap. (uge/nov/uan/Iar) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini