Kapolres Ngada Cabuli Anak

KPPI NTT Tuntut Kapolda - DPRD NTT Beri 5 Tindakan Tegas kepada Eks Kapolres Ngada

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DI DPRD NTT - KPPI NTT menemui Komisi V DPRD NTT untuk memberi peryataan sikap terkait kasus eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Lukman, yang diduga terlibat dalam kasus narkoba dan kekerasan seksual terhadap anak.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, OMDSMY Novemy Leo

POS-KUPANG.COM, KUPANG --  Kaukus Politik Perempuan NTT (KPPI NTT) menuntut dan mendesak DPRD NTT dan Kapolda NTT melakukan 5 tindakan terhadap eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Lukman yang diduga terlibat dalam kasus narkoba dan kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Kelima tuntutan KPPI NTT ini disampaikan mereka saat bertemu dengan Komisi V DPRD NTT, Rabu (13/3) siang di DPRD NTT.   Mereka diterima oleh Komisi V DPRD NTT, diantaranya, Winston Rondo dan anggota lainnya.

Anggota KPPI NTT yang datang ke DPRD NTT yakni, Sekretaris KPPI NTT, Maria Margareta Bhubhu bersama anggota lainnya diantaranya Mia Wake, Aprillia Angelina, Erlyn Kupa, Feradensy Ng, 

Baca juga: Hukuman Kebiri Pantas Diberikan untuk eks Kapolres Ngada Fajar Lukman

Kelima tuntutan KPPI NTT tersebut yakni pertama, segera adili pelaku dengan hukuman maksimal.

Karena tindakan pelaku sudah berakibat trauma berkepanjangan bagi korban.

Kedua, Mendesak DPRD Provinsi sebagai wakil rakyat untuk memanggil KAPOLDA NTT untuk memberikan penjelasan terkait penanganan kasus kekerasan seksual dan eskploitasi anak di bawah umur oleh Kapolres Ngada.

KPPI NTT menemui KOmisi V DPRD NTT untuk menyatakan Peryataan Sikap terkait kasus eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Lukman, yang diduga terlibat dalma kasus narkoba dan Kekerasan Seksual terhadap anak. (POS-KUPANG.COM/HO.ETHA BHUBHU)

Serta dugaaan penggunaan Narkoba oleh sejumlah aparat kepolisian di tubuh lembaga  Polda NTT termasuk  Polres Ngada dimana pelaku sebelumnya menjadi pimpinan di sana. 

Ketiga, Medesak DPRD Provinsi sebagai wakil rakyat untuk meminta Kapolda NTT membongkar tuntas semua jaringan mafia perdagangan orang. 

Baca juga: Polda NTT dan Dinas P3A Kota Kupang Beda Data Jumlah Anak Korban Kekerasan Seksual Kapolres Ngada 

Termasuk perdagangan anak yang ada di kota Kupang dan seluruh wilayah Provinsi NTT dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. 

Keempat, Mendesak Kapolda NTT dan Mabes Polri untuk segera melimpahkan berkas pelaku ke kejaksaan agar segera dihukum maksimal sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Fasilitator Nasional Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Desa/ Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (D/KRPPA), Maria Margareta Bhubhu, S.Pd, MM, (POS KUPANG/ETHA BHUBHU)

Kelima, Meminta DPRD Provinsi untuk memberi perhatian terhadap ruang yang nyaman dan fasilitas yang memadai bagi korban yang sedang didampingi oleh Unit Pelayanan Korban di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kota Kupang. 

Lima pernyataan sikap yang dibacakan KPPI di hadapan Komisi V DPRD NTT itu juga dibuat secara tertulis dan disampaikan langsung kepada Komisi V DPRD NTT serta wartawan.

Baca juga: Wanita Berinisial F Pasok Anak 6 Tahun untuk Kapolres Ngada, Dibayar Rp 3 Juta

Surat itu ditandatangani oleh Ketua KPPI NTT, Ana Waha Kolin, SH dan Sekretaris KPPI NTT, Maria Margareta Bhubhu, S.Pd, MM. 

"Pernyataan Sikap ini kami sampaikan sebagai bentuk keprihatinan kami atas kasus kekerasan seksual yang dialami korban. Atas dukungan semua pihak kami ucapkan limpah terima kasih," tulis Ketua KPPI NTT, Ana Waha Kolin.

Halaman
12

Berita Terkini