POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dialog pada Minggu 12 Mei 2024 petang itu berlangsung sederhana. Warga diberi kesempatan mengungkapkan harapan dan masukan maupun meminta gagasan Orias Moedak untuk segala persoalan dan potensi di NTT.
Ambo, seorang warga menyebut Orias Moedak merupakan sosok yang punya latarbelakang cukup bagus. Ia hadir dengan berbagai kepemimpinan di level BUMN hingga perusahan ternama lainnya.
"Bapak punya latar belakang sangat tinggi. Empat BUMN bapa pimpin," kata dia.
Dia menanyakan soal tagline "jangan mencuri" maupun langkah berani mengambil calon wakil gubernur NTT sekalipun belum ada keputusan, apalagi OASE (Orias Moedak dan Sebastian Salang) merupakan kalangan profesional atau tidak memiliki partai.
Dia juga meminta agar OASE membangun NTT secara keseluruhan. Sekat sukuisme harus diretas. Dia tidak ingin adanya ketimpangan pembangunan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya karena ego dari pemimpinnya.
"Jangan pesimis, kita mampu," ucapnya.
Orias Moedak dalam dialog itu mengatakan akan meminta training bagi para pekerja jika kelak dirinya menjadi gubernur NTT.
Selama ia memimpin berbagai macam perusahaan, pola disiplin ia terapkan. Bahkan para pegawai yang membidangi tupoksi kerjaannya.
Ia mengaku rang yang mau kerja dengan dirinya harus ditraining. Dia ingin NTT sukses dan sejahtera. Visi misi itu memang bertujuan membawa NTT dari stigma keterbelakangan itu.
Baca juga: Orias Moedak Nilai Pergantian Direksi Bank NTT Wajar
"Kita atur orang untuk berkualitas. Pasti ASN ya akan kita evaluasi, pasti," ujar dia.
NTT, kata dia, juga punya atlet yang baik. Kesiapan namun infrastruktur penunjang agar atlet bisa berlatih secara lebih baik. Muaranya akan ada prestasi yang didapat.
Ia bahkan ingin sistem pemerintahan bisa melakukan segala pekerjaan tidak hanya selesai di rapat atau pertemuan. Ruang diskusi hanya menentukan target dan orang yang bertanggungjawab dalam tiap item kegiatan.
Sisi lain, Orias Moedak juga menjawab tentang pinjaman pemerintah. Dengan latar belakang yang lama berkecimpung di perbankan, dia yakin ada jalan keluar.
Di samping itu, kondisi pemerintah saat ini maupun pasca Pilkada harus menyatu. Artinya tanpa ada oposisi sehingga pemerintahan berjalan lancar. Program hilirisasi, kata dia, juga harus digalakkan di NTT.
Banyak potensi di NTT yang perlu dikerjakan atau diolah di NTT. Sektor pertanian misalnya, yang tidak lagi dikirim ke luar daerah dengan bahan mentah. Dengan begitu maka lapangan kerja dan nilai dari barang itu akan ikut bertambah. Imbasnya, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ikut membaik.