Berita NTT
Orias Moedak Nilai Pergantian Direksi Bank NTT Wajar
Berkaitan dengan untuk melakukan konsultasi ke Otoritas Jasa Keuangan, Orias Moedak menduga tentu sudah ada komunikasi
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Managing Director Investement Banking Daiwa Capital Markets Singapore Ltd periode 2010-2014, Orias Moedak menilai pergantian Direksi Bank NTT adalah wajar.
Menurut dia, pergantian pengurus di lembaga keuangan merupakan sesuatu yang lumrah. Dia menyebut pergantian pengurus merupakan salah satu alternatif untuk menyelamatkan institusi itu.
"Menurut pengalaman saya itu hal yang wajar ya. Hal yang wajar bagi perusahaan di bidang keuangan," kata Orias Moedak dimintai tanggapannya perihal gejolak di Bank NTT beberapa waktu terakhir, Jumat 10 Mei 2024.
Mantan Direktur Inalum itu mengaku syarat bisnis keuangan adalah kepercayaan. Sehingga ketika adanya penurunan kepercayaan dari pemegang saham maka langkahnya adalah pergantian pengurus.
"Saya nggak lihat kondisi institusi dan lain-lain. Tapi mungkin ada sesuatu sehingga diambil keputusan itu. Jadi hal yang wajar saja," kata dia.
Berkaitan dengan untuk melakukan konsultasi ke Otoritas Jasa Keuangan, Orias Moedak menduga tentu sudah ada komunikasi dan konsultasi antara pemegang saham dan OJK. Ia menilai konsultasi itu tidak harus bertemu, tertulis dan dilaporkan ke publik.
"Tidak ada yang baku mengenai itu. Di level pemegang saham saya percaya sudah terjadi (konsultasi ke OJK). Dan konsultasi itu tidak perlu diberitahukan ke orang yang akan diganti, itu PR internal pemegang saham," ujarnya.
Senior Auditor KAP Santoso Harsokusumo, member of Ernst & Young International tahun 1991-1994 itu menegaskan secara hukum pasti para pemegang saham sudah melakukan sesuai ketentuan.
Orias Moedak juga menanggapi skema Kerjasama Usaha Bank (KUB) antara Bank NTT dan Bank DKI Jakarta. Adanya KUB itu tentu ada harapan agar Bank NTT itu lebih baik ke depan. Dia mengaku mendukung langkah KUB antar dua Bank daerah itu.
"Kita mendukung. Semangat kebersamaan itu yang diperlukan di NTT," kata dia.
Diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa (LB) Bank NTT, Rabu 8 Mei 2024, memberhentikan Direktur Utama Bank NTT Alex Riwu Kaho, Direktur Kredit Stefen Mesakh dan Komisaris Utama Juvenile Jodjana.
Bank NTT juga tengah melakukan tahapan kerja sama dengan Bank DKI Jakarta untuk menuju ke Bank Devisa lewat skema KUB. OJK memberi waktu ke Bank NTT hingga Desember 2024 untuk mencapai modal inti minimum (MIM) sebesar Rp 3 Triliun.
Jika kerja sama itu batal dilaksanakan, status Bank NTT dari semula Bank Pembangunan Daerah (BPD) akan turun status menjadi Bank Perkreditan Rakyat atau BPR. Dalam RUPS - LB, memang kerjasama itu disetujui para pemegang saham.
Sebagai informasi, dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)17 Tahun 2023 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum disebutkan:
Pemberhentian atau penggantian direktur utama dan/atau direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan sebelum periode masa jabatan berakhir wajib mendapatkan persetujuan OJK terlebih dahulu. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Telkomsel, Wajah Baru Gaya Inovatif yang Menghipnotis |
![]() |
---|
Sejarah Baru, Atlet Gymnastik Pertama dari NTT Langsung Naik Podium Juara di Jakarta |
![]() |
---|
Pengamat Undana Nilai Hakim MK Tidak Berprinsip Hapus Parlemen Threshold |
![]() |
---|
Pj Bupati Kupang Ajak Pemuda Katolik NTT Sinergi dengan Pemerintah Daerah |
![]() |
---|
Mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe Minta Warga NTT Eratkan Rasa Persatuan dan Persaudaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.