Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 5 Februari 2023, Pengorbanan tanpa Pamrih

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Minggu 5 Februari 2023 dengan judul Pengorbanan tanpa Pamrih.

Baik ajaran maupun pemberitaan tidak dia sampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kita jangan bergantung pada hikmat manusia tapi pada kekuatan Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 4 Februari 2023, Mempersembahkan Hidup

Di sinilah hidup dan panggilan kita dituntun dan diarahkan untuk mengakui kelemahan diri dan hidup dengan hanya mengandalkan kekuatan yang dari Allah.

Kita dipanggil untuk menunjukkan Allah yang dengan kekuatan-Nya mengasihi dan menyelamatkan kita.

Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia. Seperti garam yang berfungsi untuk memberi rasa enak, rasa lezat dan mengawetkan makanan demikian hendaknya kita berusaha untuk mengawetkan kebersamaan dan memberikan kebersamaan itu menjadi enak, dan lezat dipertahankan.

Atau seperti terang yang bercahaya menerangi dunia, demikian pun hidup kita hendaknya menunjukkan kebajikan dan keutamaan kekristenan agar hidup bersama kita sungguh ditandai dengan kasih dan damai yang menentramkan kebersamaan.

Kita hendaknya hidup dengan pengorbanan tanpa pamrih untuk sesama seperti garam yang terus menghancurkan tubuh fisiknya sampai mendatangkan rasa enak dan rasa lezat pada sayur dan makanan umumnya.

Itulah makna hidup kekristenan kita. Yakni kasih dan pengorbanan yang melahirkan kehidupan. 

Teks Lengkap Bacaan Minggu 5 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 5 Februari 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama: Yesaya 58:7-10

"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah firman Tuhan Allah, “Aku menghendaki supaya engkau membagi-bagikan rotimu kepada orang yang lapar, dan membawa ke rumahmu orang-orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

Pada waktu itulah terangmu akan merekah laksana fajar, dan luka-lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan di depanmu dan kemuliaan Tuhan menjadi pengiringmu.

Pada waktu itulah engkau akan memanggil Tuhan dan Ia akan menjawab; engkau akan berteriak minta tolong, dan Ia akan berkata, ‘Ini Aku!’ Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah;

apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.”

Halaman
1234

Berita Terkini