Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 5 Februari 2023, Pengorbanan tanpa Pamrih

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Minggu 5 Februari 2023 dengan judul Pengorbanan tanpa Pamrih.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Pengorbanan tanpa Pamrih.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 58: 7-10; bacaan kedua 1Korintus 2: 1-5; dan bacaan Injil Matius 5: 13-16.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 5 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Selamat Hari Minggu Biasa V bagi kita semua.

Firman Tuhan, "Aku menghendaki supaya engkau membagi-bagikan makananmu kepada orang yang lapar, dan menerima dalam rumahmu orang-orang miskin yang tidak punya rumah. Dan jikalau engkau melihat orang yang berkekurangan haruslah engkau memberikan kepadanya bantuan."

Firman Tuhan ini sebenarnya hendak mengajak kita para pengikut Kristus untuk hidup dengan selalu membuka mata batin. Karena betapa hidup ini menjadi begitu mengharumkan jika kita melaksanakan dengan setia Firman Tuhan ini.

Kita dipanggil untuk menjadi sesama bagi yang lain, terutama bagi yang berkekurangan.

Kita mungkin juga orang yang berkekurangan. Tapi akan menjadi semakin mulia dan mengharumkan jika kita membagi dan memberi dari kekurangan kita.

Karena kasih yang sejati selalu menuntut pengorbanan tanpa pamrih.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 5 Februari 2023, Vos Estis Lux Mundi - Kamu Adalah Terang Dunia

Kita dipanggil menjadi sesama bagi yang lain. Karena itu hendaknya kita tidak menjadikan sesama korban ketamakan dan kekejaman kita.

Atau kita juga hendaknya memuji Tuhan dengan tidak sambil menghina dan mengadili sesama.

Kita tentu menyadari bahwa Yesus sampai akhirnya disalibkan karena kesombongan dan kekejaman kita umat-Nya.

Kita hidup ditandai dengan sikap iri hati, benci dan dendam. Hati kita dikuasai iblis sehingga roh tidak lagi menuntun kita kepada kebenaran.

Di sini kita boleh timba dari cara hidup dan kesaksian rasul Santo Paulus. Bahwa dalam pemberitaan dan pewartaan tentang Yesus Kristus, dia akui bahwa dia datang dalam kelemahan dengan sangat takut dan gentar.

Halaman
1234

Berita Terkini