Diterangkannya, lewat cara inilah, kemudian berbagai cara dapat dilakukan secara bersama-sama, dalam melawan narkoba yang telah lama merusak bangsa.
Baca juga: Gangguan Ginjal Akut Misterius, Balita yang Meninggal di Rote Ndao Belum Bisa Diagnosa
Dalam rangka meningkatkan ketanggapan suatu Kabupaten/kota dalam menghadapi ancaman narkoba, dengan memperkuat kemampuan adaptasi dan mitigasi, salah satu unsur yang berperan pada insan media dalam pelaksanan kota tanggap narkoba yaitu mengajar dan meningkatkan kapasitas insan media, untuk turut mengampanyekan bahaya narkoba kepada masyarakat sehingga pesan terhadap P4GN dapat tersampaikan kepada masyarakat.
"Melalui workshop penguatan kapasitas terhadap insan media, untuk mendukung kota tanggap ancaman bahaya narkoba, juga diharapkan insan pers dapat melakukan aksi nyata tentang P4GN di lingkungannya.
"Hal ini memberikan dampak positif kepada masyarakat untuk mewujudkan Rote Ndao Bersih dari Narkoba (Bersinar)," kata Reyza.
Sementara itu, Ketua DPD SMSI Rote Ndao, Frengky Johannis dalam pemaparan materinya terkait Strategi Media Mendukung Kebijakan P4GN dan KOTAN menyampaikan bahwa sebagai insan media, tentunya memiliki peran yaitu menyampaikan informasi.
"Selaku jurnalis, kita memberikan support dengan memberikan informasi pada masyarakat tentang P4GN dan Kotan yang dilakukan oleh BNNK Rote Ndao dalam hal penanggulangan narkoba," ujar Frengky.
Begitu pun dalam pemberantasan narkoba, menurutnya, media memiliki peran yang besar.
"Peran media itu punya kekuatan untuk membongkar jaringan narkoba," katanya.
Dirinya berharap, partisipasi media dalam penyebaran informasi terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba untuk mewujudkan Kabupaten Rote Ndao tanggap ancaman narkoba menuju Rote Ndao Bersinar (bersih dari narkoba).
"Berani tolak, berani rehabilitas, berani lapor dan bijaksana dalam memanfaatkan media sesuai dengan kode etik," tutup Frengky. (Cr.10)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS