Inilah sebenarnya sikap kewaspadaan yang harus dibangun oleh seorang murid Yesus. Sikap yang tetap membuatnya tenang dan terus berharap pada perlindungan kasih Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 7 Juli 2022, Pengutusan Dua Belas Murid
Seorang murid Yesus harus tetap tampil berani karena dia berharga di mata Tuhan. Karena itu Tuhan yang adalah Gurunya itu akan membelanya dan memberikan dia kekuatan untuk menghadapi semuanya.
Dan dia akan dikaruniai mahkota kemenangan. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Juli 2022
Bacaan Pertama: Yesaya 6:1-8
“Inilah aku, utuslah aku!”
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Dalam tahun wafatnya Raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas tahta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi bait suci.
Para Serafim ada di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutup muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutup kaki, dan dua sayap untuk melayang-layang.
Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini orang yang berbibir najis, dan aku tinggal di tengah bangsa yang berbibir najis, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan daku.
Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.”
Lalu aku mendengar suara Tuhan bersabda, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.