Berita Malaka Hari Ini

Petani Jagung di Malaka tiga tahun terakhir gagal panen akibat serangan ulat Grayak

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah tanaman jagung milik warga terserang hama ulat Grayak di Malaka

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Laka

POS-KUPANG.COM, BETUN- Selama tiga terakhir ini petani jagung di Kabupaten Malaka mengalami gagal panen. Hal ini diakibatkan hama ulat Grayak menyerang lahan jagung milik warga Patrisius Bau.

Seorang petani bernama Patrisius Bau ketika ditemui Pos Kupang menjelaskan, serangan hama ulat grayak pada lahan miliknya sudah berlangsung tiga tahun terakhir ini.

"Sudah tiga tahun terakhir ini hasil panen jagung menurun karena banyak jagung yang rusak karena hama ulat grayak," ungkapnya kepada pos kupang, Selasa 8 Februari 2022.

Patrisius menjelaskan bahwa belum ada solusi yang diperhatikan oleh pemerintah.

"Sejauh ini, belum adanya penyuluhan pertanian lapangan(PPL) yang datang memberi arahan atau sosialisasi terkait hama ulat Grayak tersebut," terangnya.

Baca juga: Sekretaris Desa Harekakae Benarkan Serangan Hama Ulat Grayak pada Tanaman Jagung Milik Warga

Patrius mengharapkan untuk secepatnya ada perhatian dari pihak pemerintah karena banyak petani yang sudah tiga tahun ini mengeluh karena adanya hama ulat grayak ini. Karena selama ini seperti yang diungkapkan oleh patrisius hanya bermodal penyemprotan pestisida tetapi tidak membuahkan hasil yang maksimal untuk membunuh hama tersebut.

Patrisius mengharapkan adanya penyuluhan pertanian secara lapangan agar para petani bisa mengetahui dengan baik solusi untuk menghilangkan hama ini.

"Saya mengharapkan untuk adanya penyuluhan pertanian lapangan sehingga saya dan para petani yang lain bisa secepatnya mengetahui solusi yang pas untuk menghilangkan hama grayak ini," ungkap blasius lagi ketika ditemui oleh pos kupang sedang berada di kebun jagungnya.

Patrisius bau bersama istrinya marta memiliki dua orang anak, anak yang pertama sedang menempuh pendidikan di SMKN Perikanan Kletek-Suai dan anak kedua menempuh pendidikan sekolah Dasar di SD di desa suai.

Baca juga: Dimakan Ulat Grayak, 2.200 Ha Tanaman Jagung di Sikka Gagal Panen dan 1.085 Ha Puso

Patrisius mengungkapkan bahwa hasil panen jagung sangat membantu kehidupan keluarga karena dengan hasil panen yang maksimal atau baik bisa membantu ekonomi keluarga. Selama tiga tahun terakhir ini, karena panen gagal Patrisius terkadang beralih pekerjaan untuk menafkahi ekonomi keluarga dan pendidikan anak patrisius menjadi nelayan atau melaut.

"Selama tiga tahun terakhir ini karena saya melihat hasil panen kurang maksimal saya terkadang pergi melaut untuk menafkahi kebutuhan ekonomi keluarga dan kehidupan sekolah anak kami," jelas patrisius.

Lahan milik saya terdapat satu hektare. Sudah tiga bulan lahan milik saya terserang hama ulat Grayak.

"Masalah serangan hama ulat Grayak ini dirinya belum melaporkan pada pemerintah desa setempat. Kami masyarakat kecil mau melaporkan perihal hal ini namun takut akhirnya kami diamkan saja," bebernya.

Kasus yang sama menimpah warga penduduk asli Desa Harekakae Lambert Atto, lahannya pun terserang hama ulat Grayak.

Halaman
1234

Berita Terkini