Jenazah Covid-19 Menumpuk di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Dokter Sebut Fakta Mengejutkan, Simak Ini

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi, petugas pengusung jenazah covid-19 Kota Kupang-NTT, saat pemakaman jenazah di TPU Damai Fatukoa (istimewa). Kasus covid-19 di Surabaya juga kini mencemaskan. Puluhan jenazah covid malah menumpuk di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Rabu 1 Juli 2021.

POS-KUPANG.COM - Keresahan akan melonjaknya kasus covid-19 tak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya. 

Di Surabaya, Jawa Timur, kecemasan serupa juga mengguncang publik yang dipimpin oleg Gubernur Khofifah Indarparawansyah itu. 

Pasalnya, sedikitnya 27 pasien covid-19, merenggang nyawa pada saat hampir bersamaan.

Olehnya, ruangan gawat darurat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya seketika penuh dengan jenazah pasien covid-19.

Baca juga: Harga Obat & Alkes Covid-19 Melambung Tinggi: Ahli Utama Kantor Staf Presiden: Laporkan! Jangan Ragu

Fakta itu seketika menjadi viral ketika beredar foto yang berisi gambar tentang kondisi terkini di Surabaya, di dunia maya.

Dalam foto itu terlhat sejumlah jenazah yang ditutupi dengan kain.

Jenazah-jenazah itu diletakkan secara berjejer di ruangan IGD rumah sakit itu dan ditutupi dengan kain.

Dalam foto yang beredar itu, terlihat sejumlah jenazah yang tubuhnya ditutupi oleh kain putih.

Baca juga: Khasiat Jahe Merah untuk Kesehatan, Bisa Naikkan Imunitas Tubuh Lawan Serangan Covid-19 

Dokter Joni Wahyudi, Direktur RSUD Dr. Soetomo membenarkan adanya fakta tersebut di rumah sakit yang dinakhodainya.

"Benar, foto jenazah berjejer di selasar IGD yang disebut terjadi di IGD RSUD Dr Soetomo itu benar adanya," ujar dr. Joni Wahyudi.

Dia membenarkan bahwa foto tersebut merupakan kondisi IGD RSUD Dr Soetomo pada Rabu 1 Juli 2021.

Dia mengungkapkan, bahwa dalam satu hari itu, RSUD Dr Soetomo harus mengurus 27 jenazah yang semuanya akibat covid-19.

Baca juga: Waspada, Jenazah Covid-19 di Indonesia Didominasi Para Lansia, Ibu-Ibu Hamil Dilarang ke Mall

Kondisi tersebut membuat proses pemulasaran jenazah Covid-19 harus antre hingga berjam-jam.

"Iya (gambar kondisi IGD), progres penyakitnya cepat sekali, datang sudah dalam kondisi desaturasi."

"Bahkan ada yang meninggal di ambulans, kemarin sehari meninggal 27. Mohon masyarakat disiplin protokol kesehatan," kata Dr Joni, Kamis 1 Juli 2021 dilansir Surya.co.id.

Dr Joni menjelaskan, pada Rabu itu, banyak pasien yang datang sudah dalam kondisi parah.

Baca juga: Anies Baswedan Cemas Pemakaman Jenazah Covid-19 di Jakarta Tembus 300 Sehari: Ini Bukan Angka Semata

Halaman
123

Berita Terkini