"Iya, 27 yang meninggal itu total dengan yang dirawat di ruang isolasi. Tidak pernah seperti itu tahun lalu," beberanya.
Kendati banyak pasien meninggal, dikatakan Dr Joni, kamar pasien Covid-19 masih dalam kondisi penuh.
Bahkan pihaknya masih berusaha menambah kapasitas kamar.
Baca juga: 600 Orang Divaksin Covid-19 di Dinas Pendidikan, Bagaimana Cara Daftar Bagi Masyarakat Umum?
Akibat Lonjakan Covid-19
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Kuratif Covid-19 Jawa Timur, dr Makhyan Jibril Alfarabi mengatakan, foto viral penumpukan jenazah di IGD RSUD Dr Soetomo merupakan fakta terkait melonjaknya kasus Covid-19 di Surabaya.
"Memang akhir-akhir ini kasusnya naik signifikan," ujarnya, Jumat 2 Juli 2021.
Lebih lanjut, dr Makhyan menjelaskan, menumpuknya jenazah disebabkan karena pasien terlambat datang ke RS.
Ketika terlambat tiba di rumah sakit, kondisi pasien sudah memburuk sehingga rata-rata meninggal dunia ketika sedang ditangani secara medis.
Baca juga: Epidemolog Dr Yendris Krisno Syamruth Sebut PPKM Darurat Langkah Tepat Tekan Covid-19
Hal itu menyulitkan tenaga medis dalam melakukan penanganan terhadap pasien.
"Banyak pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi saturasi yang sudah jelek, sehingga banyak yang meninggal di IGD," bebernya.
Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memutuskan untuk memperluas ruang isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala hingga gejala ringan.
"Saat ini kami memperluas ruang isolasi, saat ini kita punya Asrama Haji dan BPWS yang bisa menampung pasien positif tanpa gejala atau gejala ringan."
"Ini adalah upaya yang telah kami lakukan," imbuhnya.
Baca juga: Jus Jahe dan Kunyit Sangat Ampuh Meningkatkan Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi Covid-19
Buka Lowongan Relawan
Akibat meningkatnya kasus Covid-19 dan potensi tingkat kematian yang tinggi, manajemen RSUD Dr Soetomo membuka lowongan relawan.