Kita dapat bersikap pluralis karena kita mengakui bahwa mereka yang berbeda keyakinan agama dari kita mempunyai nilai-nilai yang sama dengan kita. Mereka pun sama dengan kita tahu apa yang baik dan apa yang buruk. Mereka pun merindukan kejujuran, keadilan, kebaikan hati serta bersedia memaafkan dan berbelas kasih.
Di zaman kita sekarang ini nilai-nilai yang luas diyakini dalam masyarakat adalah nilai hormat terhadap keutuhan setiap manusia, penolakan penggunaan kekerasan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat, kebebasan beragama, kebebasan berpendapat dan berekspresi, solidaritas dengan kaum miskin dan tertindas, pluralitas ekspresi budaya, toleransi seluas-luasnya selama tidak ada orang terinjak, penolakan terhadap kekejaman dan ketidakadilan; kita tahu bahwa sengaja melukai, menyakiti, menghina orang lain adalah jahat; kita tahu bahwa orang lain wajib kita hormati sebagai manusia tanpa membedakan jenis kelamin, suku dan agama.
Seorang beragama adalah seorang demokrat
Seorang agen kerukunan adalah seorang demokrat. Demokrasi adalah paham politik yang berdasarkan keyakinan bahwa di luar persetujuan masyarakat tidak ada orang atau kelompok orang yang berhak untuk menentukan apa yang harus dilakukan oleh orang lain.
Setiap wewenang untuk memberikan perintah kepada yang lain harus berdasarkan atau sesuai dengan tatanan masyarakat yang disetujui oleh masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, inti demokrasi adalah paham yang mengajarkan atau menuntut kesamaan semua anggota masyarakat sebagai manusia dan warga negara.
Demokrasi dapat memperkaya kehidupan seorang individu karena memberinya lebih banyak kebebasan dan menjamin bahwa kebebasan yang diberikan kepadanya dapat dinikmatinya tanpa gangguan. Jaminan ini diberikan oleh hak-hak politik dan hak-hak sipil seorang individu. Dengan demikian seorang demokrat adalah seorang yang mendorong lahirnya proses yang lebih terbuka dalam masyarakat untuk mengadakan berbagai dialog yang terbuka dan jujur tentang kehidupan beragama.
Seorang demokrat juga membuka ruang bagi adanya diskusi, pertukaran pikiran, perdebatan yang kritis, kompetisi yang sehat dan bentuk-bentuk interaksi sosial-politik lainnya. Proses ini amat dibutuhkan untuk pembentukan konsensus dan terciptanya sistem nilai dalam suatu masyarakat.
Seorang beragama adalah seorang yang adil
Seorang agen kerukunan adalah seorang yang adil. Adil berarti bahwa kita memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Karena semua orang sama nilainya sebagai manusia, maka tuntutan paling dasariah keadilan ialah perlakuan yang sama terhadap semua orang, tentu dalam situasi yang sama. Jadi prinsip keadilan mengungkapkan kewajiban untuk memberikan perlakuan yang sama terhadap semua orang lain yang berada dalam situasi yang sama dan menghormati hak semua pihak yang bersangkutan.
Suatu perlakuan yang tidak sama adalah tidak adil, kecuali dapat diperlihatkan mengapa ketidaksamaan itu dapat dibenarkan. Suatu perlakuan yang tidak sama selalu perlu dibenarkan secara khusus, sedangkan perlakuan yang sama dengan sendirinya betul kecuali terdapat alasan-alasan khusus. Singkatnya, keadilan menuntut agar kita jangan mau mencapai tujuan-tujuan, termasuk tujuan yang baik sekalipun, dengan melanggar hak orang lain. (bersambung)
Baca juga: Nilai-nilai Pancasila dan Trilogi Kerukunan (Bagian 2)
Baca juga: Nilai-nilai Pancasila dan Trilogi Kerukunan (Bagian 3)
NONTON JUGA VIDEO TALKSHOW PANCASILA BERIKUT INI: