Belu Terkini

Asdep Kemenko Kumham Imipas Soroti 3 Isu Utama di Perbatasan Motaain

Penulis: Agustinus Tanggur
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUNJUNGAN KERJA - Asisten Deputi Bidang Tata Kelola Keimigrasian Kemenkopolhukam, Achmad Brahmantyo Machmud, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota’ain, Kamis (21/8/2025).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Asisten Deputi Bidang Tata Kelola Keimigrasian Kementrian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi Dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas) Achmad Brahmantyo Machmud, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Belu wilayah perbatasan Indonesia- Timor Leste. 

Selain di Kantor Imigrasi Atambua juga melakukan peninjauan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota’ain, Kamis (21/8/2025).

Dalam peninjauan tersebut, Machmud menyoroti tiga isu krusial yang menjadi perhatian utama pengawasan perbatasan.

“Pertama, perlunya cross-check data penumpang dan perlintasan agar tidak terjadi manipulasi dokumen. Kedua, pentingnya profiling potensi kriminalitas perbatasan sebagai langkah preventif terhadap penyelundupan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ketiga, penguatan sinergi CIQ (Customs, Immigration, Quarantine) bersama BNPP, agar fungsi pengawasan tidak berjalan parsial,” tegas Machmud, dalam keterangan persnya. 

Baca juga: Asdep Tata Kelola Keimigrasian Kemenkopolhukam: Wawancara Paspor Jadi Benteng Awal Pencegahan TPPO

Selain itu, ia juga mengungkapkan rencana peluncuran Aplikasi All Indonesia pada 4 Oktober 2025. Platform digital terpadu ini nantinya akan menyatukan data CIQ sekaligus mempercepat pelayanan lintas batas dengan cara yang lebih efisien dan transparan.

Menanggapi arahan tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Atambua, Putu Agus Eka Putra, menegaskan kesiapan jajarannya.

“Kunjungan ini menjadi energi baru bagi kami. Imigrasi Atambua berkomitmen menjaga perbatasan dengan integritas tinggi, menindak tegas setiap penyalahgunaan dokumen, sekaligus memberikan pelayanan yang humanis kepada masyarakat,” ujarnya.

Kepala Kantor Wilayah Imigrasi NTT, Arivin Gumilang, memperkuat pesan itu dengan menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor. 

“Pengawasan perbatasan bukan tugas satu instansi. Sinergi CIQ bersama BNPP dan aparat terkait adalah kunci menjaga kedaulatan dan menjawab ancaman lintas batas yang kian kompleks,” tegasnya.

Dari Jakarta, Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, juga memberikan arahan strategis yang menyambung dari level pusat hingga lapangan.

“Imigrasi bukan sekadar stempel paspor. Kita adalah wajah negara di titik terluar. Profesionalisme, humanisme, dan integritas harus menjadi napas setiap pelayanan. Melalui pengawasan yang cermat dan inovasi layanan publik seperti wifi gratis, kursi tunggu nyaman, dan pendampingan masyarakat kita tidak hanya melindungi negara, tapi juga menghadirkan wajah Indonesia yang ramah dan berwibawa di mata dunia,” ujarnya. (gus) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

Berita Terkini