News
Puskesmas Kota SoE tak Kecipratan Dana Corona, Pansus Dewan Geram Ke Mana Larinya Dana Rp 14 Miliar
Pansus LKPj menemukan fakta menarik saat melakukan sidak ke Puskesmas Kota SoE, Senin (15/6) siang.
Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota
POS KUPANG, COM, SOE - Pansus LKPj menemukan fakta menarik saat melakukan sidak ke Puskesmas Kota SoE, Senin (15/6) siang.
Berdasarkan pengakuan Kepala Puskesmas Kota SoE, Yulin Palar, hingga saat ini mereka belum kecipratan dana penanganan Covid-19 dari Dinas Kesehatan TTS. Yulin pun melakukan upaya-upaya penanganan corona dengan berbagai keterbatasan.
"Bagaimana suntikan dana Covid-19 belum sampai di puskesmas sebagai garda terdepan penanganan corona. Anggaran corona untuk Dinas Kesehatan TTS Rp 14 miliar larinya ke mana. Kasihan hingga kini insentif tambahan untuk tenaga medis di Puskesmas Kota SoE yang melakukan rapid test belum dibayar. Bahkan tenaga medis harus patungan membeli makan karena harus bekerja lembur menangani corona," ujar Uksam Selan, Wakil Ketua Pansus LKPj.
Aristo Selan, salah satu petugas rapid test di Puskesmas Kota SoE, mengaku kurang mendapat perhatian. "Walaupun harus berhadapan langsung dengan orang-orang yang diduga terpapar virus corona, namun perhatian untuk kami sangat minim," ujar Aristo, tenaga magang di Puskesmas Tetaf namun diperbantukan di Puskesmas Kota SoE .
Aristo yang saat ini menjalani masa karantina mandiri mengaku, selama karantina dirinya tidak mendapatkan asupan vitamin. Padahal menurutnya, asupan vitamin yang teratur sangat berperan dalam meningkatkan imunitas.
"Saya ini D3 analis, makanya diperbantukan di Puskesmas Kota SoE untuk rapid test orang. Karena melakukan kontak dengan orang yang diduga terpapar virus corona (OPD/OTG) saya pun harus dikarantina. Namun selama karantina saya tidak dapat vitamin pak," keluhnya.
Untuk diketahui, Pansus LKPj yang dipimpin Marthen Tualaka melakukan sidak ke Puskesmas Kota SoE, bersama Wakil Ketua Pansus LKPJ, Uksam Selan, Sekretaris Pansus, Samuel Sanam, anggota Pansus, Maksi Lian, Lorens Jehau, Melianus Bana, Lusi Tusalakh, Ruba Banunaek, Thomas Lopo, Habel Hoti dan Askenas Afi. *
h
