Ketua Paguyuban Minang TTS Imbau Warga Minang Tak Mudik
Ketua Paguyuban Minang Kabupaten TTS, H. Yunasril mengimbau kepada warga Minang di Kabupaten TTS agar tidak pulang kampung ( mudik)
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | SOE - Ketua Paguyuban Minang Kabupaten TTS, H. Yunasril mengimbau kepada warga Minang di Kabupaten TTS agar tidak pulang kampung ( mudik). Hal ini dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona, ia bersama masyarakat Minang telah kompak untuk tidak mudik lebaran tahun ini. Walaupun sebenarnya tahun ini banyak warga Minang yang sudah mengagendakan untuk melakukan mudik.
• Bento Minta Pemda Ende Tegas, di Tengah Pandemi Corona Banyak Pedagang Sayur Datang dari Luar
" Beberapa waktu lalu saya dan Pak Kapolres sudah berbincang terkait upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah dengan menghimbau masyarakat agar tidak mudik selama Pandemi virus Corona masih berlangsung. Oleh sebab itu, sebagai Ketua Paguyuban Minang saya sudah menyampaikan himbauan tersebut kepada sekitar 30 warga Minang di Kabupaten TTS agar tidak mudik lebaran tahun ini," ungkap Yunasril kepada POS-KUPANG.COM, Senin (20/4/2020) sore.
• Puluhan Warga NTT yang Tertahan di Sape NTB Sudah Diangkut ke Labuan Bajo
Ia sendiri sebenarnya sudah berencana untuk mudik lebaran ke Padang. Namun karena adanya wabah virus Corona dirinya terpaksa mengurungkan niat tersebut.
" Kami yang satu kampung sudah berencana semua kumpul di Jakarta baru jalan darat ke Padang pada mudik lebaran tahun ini. Tapi mau bagaimana lagi demi keselamatan terpaksa niat tersebut saya urungkan," ujar pemilik rumah makan bundo kanduang ini.
Selain terpaksa mengurungkan niat mudik tahun ini, Pandemi virus Corona juga menerjang dua unit usaha yang dirintisnya.
Selain memiliki rumah makan, Yunasril juga diketahui memiliki dua toko pakaian di seputar kota Soe.
Penghasilan dari toko pakaiannya merosot hingga 90 persen. Sedangkan penghasilan dari rumah makannya merosot hingga 50 persen.
Keadaan tersebut memaksa Yunasril untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Jika sebelumnya Yunasril mempekerjakan 11 orang di rumah makan, saat ini yang tersisa hanya 8 orang.
" Dampak wabah virus Corona ini luar biasa pak. Penghasilan saya terjun bebas. Beberapa pekerja saya terpaksa saya istirahatkan," sebutnya.
Dirinya berharap wabah virus Corona bisa berlalu agar dunia usaha bisa kembali tumbuh dengan baik. Ia mengaku, tak tega harus memberhentikan tiga karyawannya namun karena kondisi keuangan yang memburuk ia terpaksa merumahkan tiga karyawannya tersebut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)