Isrel mencurahkan sumber daya terbesar mereka untuk menemukan vaksin ini sejak 1 Februasi 2020.
Kabar ini seperti angin segar bagi dunia, setelah wabah yang kini menjadi pandemi ini terus meluas hingga seluruh dunia.
Hasilnya pun nyaris banyak negara yang kini merapat ke Israel, termasuk musuh bebuyutannya Iran.
Seorang ulama terkemuka di Iran mengatakan memberi izin menggunakan vaksin virus corona buatan Israel di masa depan.
Rezim Iran yang sebelumnya memandang Israel sebagai musuh bebuyutan terpaksa harus melunak, pasalnya Iran adalah negara Timur Tengah dengan dampak terparah virus corona.
"Tidak diperbolehkan membeli dan menjual dari Zionis," kata Grand Ayatollah Naser Makarem Shirazi, kepada Harian Iran.
"Kecuali perawatan unik, dan memang tidak ada penggantinya," tambahnya.
Shirazi adalah otoritas tertinggi Islam Syiah di Iran dan mantan pakar di Rezim Iran, dia sering mencetuskan peraturan keras.
Misalnya, wanita di Iran dilarang menonton pertandingan sepak bola, menyebut Holocaust sebagai takhayul, dan melarang memiliki hewan peliharaan.
Namun respon lunak tersebut mencerminkan rezim Iran saat ini memang dalam krisi akibat virus corona.
Setidaknya 429 orang meninggal di Iran akibat wabah Covid-19, sementara lebih dari 10.000 orang sudah terinfeksi virus ini.
Pernyataan Internasional menyebut jumlah korban jiwa di Iran sebenarnya lebih tinggi, jauh dari data yang terekspose saat ini.
Wabah ini juga telah memicu ketegangan setelah sanksi AS dan kerusuhan massal selama setahun terakhir.
Israel sendiri akan menjadi negara pertama yang memproduksi vaksi virus corona.
Sementara bebenara negara seperti Kanada dan Amerika sedang berupaya menciptakan vaksin serupa, namun kabar meyebutkan paling cepat adalah April dan Juni.