Opini
Opini: Istana Merdeka Tabola Bale
Sebuah lagu yang memadukan musik Timur dan Minang. Silet Open Up dan Diva Aurel menggetarkan Istana Merdeka.
Ia hanyalah sebuah karya yang melambangkan identitas ketimuran melalui musik dan dialek.
Pada HUT ke-80 RI, lagu Tabola Bale masuk ke dalam Istana Merdeka Jakarta sebagai persembahan Bhineka Tunggal Ika. Tidak lebih dari itu. Rasanya terlalu naif jika menafsirkannya terlalu jauh.
Tetapi kehadiran karya dari Timur memuat pesan yang cukup kuat. Tabola Bale bukan hanya lagu, tetapi juga pembuktian karya dari Timur yang dapat mengguncang Istana Merdeka.
Tabola Bale bukanlah tunggangan politik gemoy, pencitraan, atau politik identitas.
Ia hadir dalam bentuk karya musik anak Timur yang dinomorduakan dalam sentralisasi pembangunan. Silet Open Up dan Diva Aurel mewakili suara minor yang tak dapat menembus Istana.
Dalam lagu Tabola Bale, mereka tidak meminta kursi jabatan, atau pencitraan demi proyek strategis nasional.
Mereka berdua hadir untuk membuktikan, bahwa Istana Merdeka adalah rumah bersama anak bangsa. Oleh karena itu, Istana Merdeka dapat diguncang, bahkan melalui lagu sekalipun.
Istana Merdeka bukanlah milik tunggal seorang pribadi. Anak tangganya dapat ditapaki oleh siapapun, entah yang bersepatu, maupun mereka yang jalan dengan kaki telanjang.
Istana Merdeka tidak hanya tempat gaun-gaun mewah dipamerkan, tetapi juga baju robek dari seorang pengemis dibentangkan.
Istana Merdeka tidak hanya tempat dasi-dasi hitam mengkilat memancarkan cahayanya, tetapi juga tali-tali penarik gerobak hadir menghiasinya kemegahannya.
Jika Istana Merdeka dipagari dengan baja kritik, atau peredam suara ketidakadilan, maka satu suara yang tak dianggap dapat mengubah kursi jabatan menjadi petaka.
Tabola Bale: Identitas dan Harapan
Tempora mutantur et nos mutamur in illis. Waktu berubah dan kita juga diubah di dalamnya.
Segala sesuatu berubah, seiring berlalunya waktu. Lagu Tabola Bale mungkin akan hilang seiring berjalannya waktu.
Industri musik tanah air mungkin akan menghadirkan lagu-lagu baru yang sesuai dengan masa dan cita rasa pendengar. Tetapi lagu Tabola Bale memberi harapan bagi generasi Timur untuk terus berkarya.
Opini: Antara Konservasi dan Komersialisasi |
![]() |
---|
Opini: Di Balik Slogan Rakyat Sejahtera, Realitas Pahit Tenaga Kesehatan Indonesia |
![]() |
---|
Opini: Byung-Chul Han, Hiperaktivitas Mendaruratkan Kemanusiaan |
![]() |
---|
Opini: 80 Tahun Indonesia Merdeka dan Tantangan Kesenjangan Akses Pendidikan di NTT |
![]() |
---|
Opini: Merdeka Belajar di Tengah Cengkeraman Algoritma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.