Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior

Pangdam IX/Udayana: Saya Kehilangan Anggota, Ini Menyedihkan! Siapapun Diusut, Tidak Pandang Bulu

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto belasungkawa atas meninggalnya Prada Lucky Namo). 

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Alfons Nedabang
KOLASE TRIBUN LAMPUNG/POS-KUPANG
DI RUMAH DUKA - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menenangkan ibu dari Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Murpey yang menangis atas meninggal anaknya. Pada Senin (11/8/2025) siang, Pangdam mengunjungi rumah duka Asrama TNI Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, NTT. 

"Kalau mati di medan perang saya ikhlas, tapi ini di oknum-oknum. Bapak tolong, saya mohon. Dia tulang punggung buat saya. Saya mohon keadilan buat anak saya," ucapnya. 

Piek Budyakto kemudian membopong dan memenangkan Sepriana. Sepriana juga meminta agar tidak boleh lagi ada kejadian serupa. 

"Saya diputus kontak, seorang anak dan ibu diputus kontak. Itu sakit. Saya ke sana dia keadaan koma," ujar Sepriana. 

Sepriana mengatakan bahwa foto bagian tubuh Lucky yang beredar di media sosial adalah miliknya. Ia memotret kondisi anaknya ketika dirawat di RSUD Aeramo Nagekeo. 

Dia memohon agar tidak perlu lagi ada yang mencemoh foto-foto itu. Sepriana meminta agar tidak lagi ada fitnah terhadap anaknya. 

Sepriana juga menyampaikan bahwa Lucky yang akan berulang tahun bulan depan, bakal memberi hadiah untuknya sebuah rumah. Namun janji itu tidak sempat terpenuhi. 

"Dia ulang tahun bulan depan, dia janji, mama saya akan kasih hadiah ini ke mama, tapi saya punya anak pulang mayat," ucapnya.

Setelah mendengar suara hati Sepriana, Pangdam IX/Udayana mempersilahkan ayah Prada Lucky namo, Serma Christian Namo berbicara.

Christian mengawali dengan menyampaikan permohoonan maaf atas sikapnya yang sempat menjadi sorotan. Tindakan dan ucapannya adalah luapan emosional seorang ayah yang kehilangan anaknya. 

"Saya akan meminta pertanggungjawaban seorang Ankum terhadap anggotanya, kenapa sampai terjadi kerugian personel," kata Christian. Ankum merujuk pada istilah militer yang berarti atasan yang berhak menghukum. 

Kemudian Christian menyampaikan keluhan lainnya mengenai penanganan Prada Lucky Namo saat dalam keadaan darurat. Dia menilai tidak ada kejelasan dan berujung kematian anaknya. 

"Pertanggungjawaban dokter Kes Batalyon yang memanipulasi data informasi/data. Pertanggungjawaban dokter Yon harus di pertanyakan kredibilitasnya seorang dokter hingga berani memanipulasi data/laporan medis," ujarnya. 

Christian mengklaim memiliki bukti perihal tuduhannya ke para medis Batalyon yang diduga melakukan manipulasi laporan medis. "Tidak bermaksud menyudutkan siapapun," tambah dia. 

Dia melanjutkan, para pelaku harus bertanggungjawab dan dihukum seberat-beratnya bahkan hukuman mati, termasuk pemecatan.

Christian menilai pengamanan personel tidak beraturan. "Ankum harus pertanggung jawabkan semua yang terjadi di dalam satuan yang dipimpin olehnya. Proses pelaku secepatnya dengan transparan dan terbuka," katanya. 

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved