Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 11 Agustus 2025, "Taat Aturan Cerminkan Sikap Hormat Pada Tuhan"
Keadilan harus ditegakkan bagi semua warga tanpa kecuali demi kebaikan bersama. Kepada para murid-Nya, Yesus mengajarkan keadilan itu
Renungan Harian Katolik
Senin, 11 Agustus 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
PW Santa Klara, Perawan
TAAT-PATUH ATURAN BERSAMA MENCERMINKAN SIKAP HORMAT PADA TUHAN DEMI KEBAIKAN BERSAMA
(Ul 10:12-22; Mzm 147:12-13.14-15.19-20; Mat 17:22-27)
"Pergilah memancing di danau. Ikan pertama yang kau pancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang 4 dirham di dalamnya. Ambilah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu." (Mat 17:27).
Keadilan harus ditegakkan bagi semua warga tanpa kecuali demi kebaikan bersama. Kepada para murid-Nya, Yesus mengajarkan keadilan itu dalam hal membayar pajak. Entah warga asing maupun warga pribumi, pajak adalah kewajiban bersama yang mesti dipatuhi.
Karena itu agar tidak menjadi batu sandungan, Yesus menunjukkan ketaatan dan kepatuhan-Nya pada aturan para penguasa tentang hal membayar pajak. Lebih jauh Yesus mengajarkan bahwa dengan hidup taat dan patuh, kita menunjukkan sikap hormat kepada Allah Bapa yang mengasihi kita tanpa pengecualian. Nilai ketaatan dan kepatuhan adalah untuk keharmonisan, kebaikan dan kesejahteraan bersama. Karena taat dan patuh pada Allah bangsa Israel berkembang menjadi bangsa yang besar.
Ketika nenek moyangnya pergi ke Mesir sebagai budak jumlah mereka hanya tujuh puluh orang. Saat keluar dari Mesir yang dipimpin oleh Musa, jumlah mereka 600.000 orang. Semua itu terjadi karena nenek moyangnya setia untuk taat dan patuh pada Allah.
Maka Allah terpesona/terpikat dan membuat mereka berkembang seperti bintang-bintang di langit (Ul 10:22).
Cinta mereka pada Tuhan dibuktikan dengan cara hidup takwa hanya kepada Dia saja. Pemazmur memberikan tanggapan dalam madahnya demikian, "Tuhan memberi kesejahteraan kepada daerahmu dan menngenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari." (Mzm 147:14-15).
Hidup taat dan patuh yang membawa kesejahteraan dan kebaikan bersama harus ditunjang oleh cinta. Cinta jenis ini teruji dalam penderitaan. Cinta mesti berkorban. Tanpa penderitaan dan pengorbanan itu bukan cinta. Cinta sejati yang membawa rahmat dan berkat dalam kebaikan hidup bersama mesti dijalani dengan sikap kesabaran dan kerendahan hati.
Tuhan membimbing Santa Klara untuk mencintai Tuhan dalam semangat hidup miskin (berkorban). Kita para pengikut Kristus di zaman ini mesti memiliki dalam diri semangat kemiskinan dan solidaritas dengan sesama yang miskin dan menderita.
Inilah cara yang Tuhan minta dari kita, bagaimana kita menghidupi cinta dalam diri. Tata, patuh ikut perintah Tuhan dengan cara hidup sederhana, hening dan banyak mati raga seperti Santa Klara. Ia bahagia dan gembira. Seperti Klara belajar dari Yesus cara hidup taat dan patuh pada kehendak Allah, demikian juga kita.
berpegang pada pengharapan akan tuntutan Tuhan dalam hidup, Allah beri kita kesejahteraan, penghiburan sejati, keadilan dan kebaikan serta keselamatan.
Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Senin/Pekan Biasa XIX/C/I, 110825)
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, “Berjaga-jagalah” |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, "Siaga untuk Selalu Berbuat Baik" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, "Berjaga-jaga Dalam Kehidupan Sehari-hari" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, Ketulusan Iman, Bukan Sekadar Penampilan |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, "Bersaksi Melawan Diri Sendiri" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.