Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 3 Juli 2025, Iman Menghadirkan Belas Kasih dan Perbuatan Besar Allah
Kota Nain menjadi saksi bisu belas kasih Tuhan Yesus kepada si janda yang kehilangan putra tunggalnya dan sedang diarak menuju tempat pemakaman
Oleh : Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik Kamis 3 Juli 2025 PW santo Kornelius, Paus dan Martir; Santo Siprianus, Uskup dan Martir dari Pater Fransiskus Funan Banusu SVD merujuk pada Bacaan I: 1Tim. 3: 1-13
Injil: Luk. 7: 11-17.
"Hai pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" (Luk 7:14c). Yesus adalah Anak Allah yang penuh kelemahlembutan. Dalam misi keselamatan-Nya, belas kasih menjadi daya dorong utama untuk melayani.
Tanpa belas kasih misi gagal total. Bermisi berarti Allah yang menjadi subyek utama, lalu kita dilibatkan untuk melayani dengan penuh iman agar bisa menghadirkan atau membuktikan karya agung Tuhan di tengah umat.
Kota Nain menjadi saksi bisu belas kasih Tuhan Yesus kepada si janda yang kehilangan putra tunggalnya dan sedang diarak menuju tempat pemakaman.
Ketika berjumpa di pintu gerbang kota dengan para pengusung jebazah, si janda dan khalayak ramai, tanpa percakapan. Yesus memahami duka mendalam hati si janda. Yesus hanya mengucapkan dua kata, "Jangan menangis."
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 16 September 2025, Aku berkata kepadamu, Bangkitlah
Hati-Nya tergerak oleh belas kasih. Ia bertindak dengan mendekati peti jenazah dan menyentuhnya. Pemuda itu hidup, lalu menyerahkannya kepada ibunya. Peristiwa orang mati hidup lagi merupakan kejadian langka dan luar biasa.
Karena itu rasa takut dan kagum seketika menyelimuti mereka, lalu secara spontan memuliakan Allah dan berkata, "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan Allah telah mengunjungi umat-Nya." (Luk 7:16).
Yesus yang adalah Allah itu sendiri hadir, dan mendekati umat-Nya ketika kesusahan besar melanda. Pada Dia ada harapan, penghiburan dan sukacita. Si janda dan mayoritas umat Nain pantas mendapat momen iman yang unik ini, sebab mereka sesungguhnya mereka adalah orang-orang beriman.
Karena mereka telah beriman lebih dulu, kini mereka mendapatkan buktinya. Iman akan Tuhan itu nyata pada event-event yang tak terduga dalam hidup. Percayalah pada Yesus sebab Dia adalah jalan, kebenaran dan kehidupan.
Sebagai pengikut Tuhan yang akan meneruskan misi Tuhan, Santo Paulus mengingatkan kita agar memiliki ketentuan-ketentuan sebagai pemimpin umat yaitu: "tidak bercacat, menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah, peramah dan pendamai, bukan hamba uang, jangan bercabang lidah, memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci." (1Tim 3:2-9).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 16 September 2025, Menghapus Kesedihan
Kriteria Paulus di atas penting sebab jabatan sebagai pemimpin umat adalah pelayan atau pekerjaan yang indah yang digerakkan oleh belas kasih. Maka Pemazmur berseru, "Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela; Bilakah Engkau datang padaku? Aku hendak hidup di dalam ketulusan hati di rumahku." (Mzm 101:2).
Para martir adalah pahlawan Kristus yang tulus, suci dan berani gugur demi cinta kasih kepada Tuhan dan sesama. Mereka juga berani mati karena Kristus yang mengasihi manusia tanpa batas.
Tuhan hadir pada saat bencana dan maut mengintimidasi kerapuhan raga kita. Karena iman Tuhan mengubah kematian menjadi kehidupan, dukacita menjadi sukacita karena rahmat kebangkitan untuk hidup kekal. Beriman sekarang, bukti nanti menyusul.
Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua.(*)
(RP. FF. Arso Kota, Selasa/Pekan Biasa XXIV/C/1).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.