Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Minggu 5 Oktober 2025, Keluarga Yang Hidup Bergaul Dengan Allah
Kisah Nuh bukan tentang kegagalan Allah, tetapi kegagalan manusia dan kerusakan di seluruh bumi yang diakibatkan oleh perbuatan manusia.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu 5 Oktober 2025, dengan judul Keluarga Yang Hidup Bergaul Dengan Allah.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Kejadian 6:9-22.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Oktober 2025.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 4 Oktober 2025, Identitas Keluarga Allah
Renungan Harian Bulan Oktober 2025 ini mengusung tema Keluarga Allah Menghidupi Keadilan, Kasih dan Saling Merangkul.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
ALLAH TELAH MENETAPKAN TUJUAN sebelum Ia menciptakan dan meletakkan dasar bumi. Dan oleh karena itu, segala sesuatu diciptakan oleh Allah dan diarahkan oleh-Nya untuk mencapai dan mewujudkan tujuan-
Nya tersebut.
Pemazmur berkata, “Mata-Mu melihat selagi aku belum berbentuk; dan dalam kitab-mu semua sudah tertulis, hari-hari yang sudah dibentuk, sebelum ada satu hari pun” (Maz 139:16).
Sebelum kita berencana ingin melakukan sesuatu untuk mewarnai sejarah hidup kita di hadapan Allah, sebenarnya Allah sendiri sudah menuliskan keseluruhan sejaran hidup kita di dalam kitab-Nya.
Pertama, kisah Nuh dan bahteranya bukanlah kisah dongeng anak-anak. Kisah ini tentang murka Allah terhadap manusia. Ia menciptakan mausia dengan satu tujuan yang indah.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 3 Oktober 2025, Berkat Bagi Keluarga Allah
Tetapi Allah mendapati semua manusia dalam keadaan hati yang dipenuhi dengan kejahatan.
Mereka harus dihukum. Apakah hukuman ini berarti Allah menyerah dengan tujuan-Nya yang digagalkan oleh manusia?
Kisah Nuh bukan tentang kegagalan Allah, tetapi kegagalan manusia dan kerusakan di seluruh bumi yang diakibatkan oleh perbuatan manusia.
Kedua, tujuan Allah bagi seluruh ciptaan-Nya tidak terhenti karena kegagalan manusia. Kejahatan manusia harus mendapatkan hukuman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.