Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 10 Agustus 2025, "Jiwaku Memuliakan Tuhan"

Renungan Harian Katolik Minggu 10 Agustus 2025, "Jiwaku Memuliakan Tuhan"

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD 

Renungan Harian Katolik Suara Pagi

Bersama Pastor John Lewar, SVD

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz

STM Nenuk Atambua Timor – NTT

Minggu, 10 Agustus 2025

HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA

Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10c-12,16; 1Kor. 15:20-26;Luk. 1:39-56

Warna Liturgi Putih

"Jiwaku memuliakan Tuhan"

Pada hari ini kita merayakan Hari Raya Bunda Maria diangkat ke Surga. Kita

sebenarnya merayakannya setiap tanggal 15 Agustus, namun pada tahun ini

Gereja Katolik di Indonesia memajukannya pada hari ini, bertepatan dengan Hari

Minggu Biasa ke-XIX/C. Tentu saja Gereja Katolik di Indonesia bermaksud untuk

membantu umat sekalian supaya lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yesus

Kristus melalui Bunda Maria. Kita diajak Gereja untuk merenungkan perbuatan

besar yang dikerjakan Allah bagi Maria, Bunda Kristus dan Bunda seluruh umat

beriman. Kita percaya bahwa Maria telah dipilih Allah sejak awal mula untuk

menjadi Bunda PuteraNya, Yesus Kristus. Untuk itu Allah menghindarkan dia dari

noda dosa asal dan mengangkatnya jauh di atas para malaikat dan orang kudus.

Paus Pius XII dalam Konstitusi Apostolik Munificentimtissimus Deus menulis

seperti ini: “…. dengan otoritas dari Tuhan kita Yesus Kristus, dari Rasul Petrus

dan Paulus yang Terberkati, dan oleh otoritas kami sendiri, kami mengumumkan,

menyatakan dan mendefinisikannya sebagai sebuah dogma yang diwahyukan

Allah: bahwa Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang tetap

perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh

dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.” (MD 44). Bunda Maria adalah orang

kudus yang tubuh dan jiwanya diangkat ke dalam kemuliaan surgawi. Ia

menunjukkan teladan kekudusan bagi kita dan kita pun akan menjadi serupa

dengannya kelak. Konsili Vatican II ikut menegaskan dogma Munificentissimus

Deus: “Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala

cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah

diangkat melalui kemuliaan di sorga beserta badan dan jiwanya. Ia telah

ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh

menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan (Why 19:16), yang telah

mengalahkan dosa dan maut.” (Lumen Gentium, 59).

Apa pesan Tuhan bagi kita semua pada hari ini? Kitab Wahyu menggambarkan

seorang berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah

mahkota dari duabelas bintang di atas kepalanya. Perempuan itu sedang

mengandung dan merasakan kesakitan menjelang ia bersalin. Perempuan itu

akhirnya melahirkan seorang Anak laki-laki yang akan menggembalakan semua

bangsa dengan gada besi. Anak laki-laki itu direnggut dan dibawa lari kepada

Allah dan kepada takhta-Nya. Sedangkan perempuan itu lari ke padang gurun di mana Tuhan Allah sendiri sudah menyediakan tempat baginya.

Dalam kacamata Kristiani, perempuan ini adalah gambaran dari Bunda Maria sendiri.

Ia mengandung dan melahirkan Yesus, sang Terang sejati yang nantinya akan mengalahkan kegelapan maut dan semua kejahatan di atas dunia.

Tuhan Yesus adalah Anak Allah yang lahir bagi manusia. Ia adalah satu-satunya penyelamat kita.

Bunda Maria sendiri sudah berada di tempat yang disediakan Allah baginya.

Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus mengakui bahwa Kristus adalah buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi miliknya.

Perkataan Paulus ini berkaitan dengan kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati.

Paulus menghubungkan pengalaman Adam yang jatuh ke dalam dosa asal dan berpengaruh terhadap seluruh hidup manusia dari segala generasi.

Adam hanya satu orang yang jatuh ke dalam dosa dan menyebabkan semua orang berdosa. 

Yesus Kristus tidak berbuat dosa, namun Ia rela wafat dan bangkit untuk menyelamatkan semua manusia yang berdosa.

Manusia pun akan hidup kembali bersama Yesus, satu-satunya yang bangkit dari kematian.

 Orang-orang mati hidup dalam persekutuan dengan Adam, sedangkan orang-orang yang hidup akan bersatu dengan Kristus.

Kristus menjadi Raja dan semua makhluk tunduk kepada-Nya.

Tuhan Yesus memang luar biasa. Kebangkitan-Nya membebaskan dan menghidupkan kita semua. Jiwa kita hendaknya memuliakan Tuhan selamalamanya.

Penginjil Lukas melukiskan bagaimana Bunda Maria menjadi pelayan bagi keluarga Elizabeth.

Setelah menerima khabar sukacita, ia bergegas ke Ayin 
Karem, untuk melayani Elizabeth saudaranya yang sedang siap untuk melahirkan Yohanes Pembaptis.

Perjumpaan Bunda Maria dan Elizabeth adalah perjumpaan penuh sukacita sebagai abdi Tuhan. Maria dan Elizabeth adalah dua wanita yang sama-sama mengalami kehadiran Roh Kudus.

Sebab itu ketika Bunda Maria menyalami Elizabeth maka Elizabeth pun penuh dengan Roh Kudus dan 
bersukacita.

Yohanes yang berada dalam kandungan Elizabeth pun melonjak kegirangan ketika berjumpa dengan Yesus dalam kandungan Maria.

Elizabeth bersukacita dan dengan iman berkata: “Berbahagialah ia yang tekah percaya sebab Firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana”. Bunda Maria menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan dengan mengatakan Magnificatnya.

Semoga jiwa Bunda Maria dan jiwa kita memuliakan Tuhan selama-lamanya (PJSDB2017/08/13).

Doa: Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengangkat Bunda Putera-Mu, Santa Perawan Maria yang tiada bernoda dengan jiwa dan raganya 
ke dalam kemuliaan surga.

Kami mohon dengan rendah hati, semoga hati dan 
budi kami selalu terarah kepada-Mu, agar kami pun pantas menikmati kemuliaan, yang telah Kauberikan kepadanya. Demi Yesus Kristus...Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Minggu Biasa XIX. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.
Pastor John Lewar, SVD

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved