Opini

Opini: Ironi Nama Waka Nga Mere di Balik Kematian Prada Lucky

Dalam bahasa Nagekeo selatan, waka nga berarti karakter, wibawa, martabat, aura wajah; sementara mere berarti besar. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Vitalis Wolo 

Tragedi Prada Lucky membuktikan bahwa simbol, betapapun indah, bisa kosong bila tidak disertai internalisasi nilai dalam keseharian. 

Nama bisa menjadi topeng yang menutupi realitas buruk jika tidak ada kepemimpinan yang konsisten, pelatihan nilai yang efektif, dan mekanisme akuntabilitas yang kokoh.

Budaya Kekerasan dan Senioritas

Banyak laporan publik tentang dunia militer di berbagai negara menunjukkan bahwa hazing atau perpeloncoan masih menjadi masalah serius. 

Di Indonesia, istilah “pendidikan mental” kerap dipakai sebagai pembenaran kekerasan fisik dan psikologis terhadap junior. 

Dalam konteks satuan militer, di mana hirarki ketat menjadi norma, potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh senior terhadap junior cukup besar.

Pola perilaku ini dapat dijelaskan lewat teori 'moral disengagement' dari Albert Bandura: pelaku memisahkan tindakannya dari nilai moral yang seharusnya dipegang. 

Kekerasan dibingkai sebagai “pembelajaran”, “hukuman yang pantas”, atau “uji loyalitas”, sehingga rasa bersalah dapat ditekan. 

Masalahnya, pembenaran semacam ini justru menghancurkan nilai inti militer seperti esprit de corps (jiwa korsa), solidaritas, dan perlindungan antaranggota.

Jika benar Prada Lucky dianiaya oleh rekan atau seniornya, itu berarti esprit de corps telah runtuh di titik paling fundamental. 

Satuan yang seharusnya menjadi keluarga kedua malah menjadi sumber ancaman. 

Ini menciptakan efek domino: anggota kehilangan rasa aman, kepercayaan publik luntur, dan makna simbolik nama batalyon menjadi bahan sinisme.

Dampak Sosial dan Persepsi Publik

Sebelum kasus ini, kehadiran Yonif 834/BTP di Mbay diterima positif oleh masyarakat Nagekeo. 

Nama Waka Nga Mere memberi kesan gagah dan membanggakan, seolah menjadi perwakilan nilai luhur masyarakat setempat dalam tubuh TNI. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved