Tour de EnTeTe 2025

Pulau Sumba: Hamparan Sabana dan Benteng Budaya Nan Perkasa  

Seperti sang tetangga Timor, Sumba menghadirkan epik savana membentang, pantai memesona, dan bukit hijau memanggil petualang. 

|
Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-DOKUMENTASI
TANARARA - Lanskap jalan di punggung seribu bukit di Kecamatan Tanarara, Kabupaten Sumba Timur, NTT. 

Oleh: Pascal S Bin Saju
Wartawan senior asal Nusa Tenggara Timur

POS-KUPANG.COM - Di timur Nusantara menyembul sebuah permata purnama. Bukan hanya oleh alam dramatisnya, melainkan keteguhan budaya yang mengakar dalam. 

Inilah Pulau Sumba, bernapas dalam sabana luas yang ditingkahi ringkikan kuda sandelwood perkasa.  

Seperti sang tetangga Timor, Sumba menghadirkan epik savana membentang, pantai memesona, dan bukit hijau memanggil petualang. 

Pascal S Bin Saju
Pascal S Bin Saju (DOK PRIBADI PASCAL S BIN SAJU)

Jiwanya terpancar dari tradisi megalitik megah, tenun bercerita, dan upacara adat penuh magis, di mana kepercayaan kuno Marapu masih hidup menghidupi. 

Dari Sabana ke Samudra

Mari kita menjelajahi Sumba mulai dari punggung Bukit Tanarara di jantung Sumba Timur, yang dirajut dari cahaya dan ilalang. 

Hijau di musim hujan, kuning keemasan saat kemarau — lanskapnya bagai Afrika yang mistis. 

Ini "katedral purba" tempat langit dan bumi berbisik dalam bahasa sabana.  

Saat fajar, mentari menyapu puncak landainya, membelai padang ilalang berkilau bak perunggu cair. 

Siang hari, ultraviolet menyengat mengukir kontur bukit secara dramatis: bayangan lembah menggelap, lereng bersinar emas, ilalang berdesir diterpa angin dan ringkikan kuda sandelwood liar yang berlari bebas. 

Siluet anggunnya terpantul di langit biru, menjadi nyanyian abadi tanah ini.  

Senja mengubah segalanya. Cahaya hangat menyapu gradien memukau: savana keemasan berubah menjadi nuansa ungu-lavender (ungu kebiruan) dan tembaga. 

Setiap helai ilalang berpijar sesaat sebelum malam, suasana sakral seolah membuat waktu berhenti menghormati peralihan hari.  

Tanarara adalah "puisi tiga dimensi", yang ditulis cahaya pagi, ultraviolet siang, dan senja yang tenang.  

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved