Puisi
Puisi: Cinta Yang Abadi
Maria Inda Baghong, mahasiswa semester 2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Katolik Ruteng.
Sekarang aku hanya mengikhlaskan
Menerima kenyataan akan kepergiannya
Namun, cinta kita akan menjadi bayangan
Yang selalu kuinginkan untuk kembali
Dalam hati yang paling dalam
Engkaulah orang yang selalu kucintai
Walaupun mencintai dalam bayangan
Yang tidak akan menjadi kenyataan
"Sang Pencipta"
Engkau datang pada saat kami terpuruk
Dengan gagah engkau berkata
Jangan panik, aku selalu bersama kalian
Percayalah dan serahkan padaku
Engkau bagaikan bernyanyi mentari pagi
Yang bisa menyejukkan hati kami
Bukan hanya sesaat, tapi selalu ada
Hatimu sungguh mulia bagi kami
Kehebatanmu mengalahkan semuanya
Hati dan tindakanmu sangatlah sempurna
Tanpa kehadiranmu kami akan mati
Mati dalam situasi kegelapan
Terima kasih sang pencipta
Hadirmu sungguh mulia
Kehadiranmu selalu dirindukan
Kamulah sang penyelamat kami
"Kebahagiaan"
tahukah kamu tentang ketulusan?
Jika Anda tidak tahu, maka izinkan saya untuk menyatakannya.
Hadirmu menyelamatkan diriku dari mendokumentasikan
Bodoh dalam mengatur waktu dan selalu bodoh dalam bertindak
Pikiranku selalu dihantui dengan perasaan kegagalan
Namun kehadiranmu membuat Aku percaya pada diriku sendiri
Begitu banyak kata-kata bijak yang keluar dari mulutmu
Kalimat itu membuat aku merasa bahagia dan pantang menyerah
Aku tidak tahu arti dari kehadiranmu
Yang aku tahu kamu hadir sebagai penolong yang Tuhan titipkan untuk diriku sendiri
Aku hanyalah gadis biasa yang ingin bahagia
Tanpa diganggu oleh orang lain
Kehadiranmu membuat diriku seperti gadis yang selalu dihargai
Dan pada akhirnya dirimu mampu membuat diriku bahagia dan kembali tersenyum. (*)
*) Maria Inda Baghong, mahasiswa semester 2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Katolik Indonesia Santo Paulus Ruteng.
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.