Puisi

Puisi: Cinta Yang Abadi

Maria Inda Baghong, mahasiswa semester 2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Katolik Ruteng.

Editor: Dion DB Putra
DOK POS-KUPANG.COM
ILUSTRASI 

Oleh:  Maria Inda Baghong *

"Cinta Yang Abadi "

Siangnya panas, malamnya dingin
Mengungkapkan perbedaan antara siang dan malam
Tapi, tidak dengan cintaku padamu.
Ketika aku mengatakan "Aku Mencintaimu" percayalah itu benar.

Kehadiranmu membuatku terbangun dari bayangan masa lalu
Seperti indahnya senja di sore hari.
Namamu selalu kusebut di dalam doa
Tanpamu aku seperti angin, yang tak seorang pun melihat kedatanganku.
Begitu pentingnya kehadiranmu dalam kehidupan.

Cintaku padamu sangatlah penting tanpa melihat keburukanmu di masa lalu.
Cinta yang kuberikan padamu tidak bisa dihitung dengan angka..
tatapanmu membuatku melayang
Bagaikan berada di atas awan.

Ketika aku mengatakan untuk pergi darimu, janganlah kau percaya..
Melainkan dekat dan peluklah aku!!
Jika ada orang yang ingin mendekatimu, jauhlah dan ingatkan aku disini yang selalu mencintaimu.


"Tentang Dia"

Di gedung yang sangat tinggi itu
Kami menemukan sosok dirinya
Wajahnya yang begitu ceria
Semangatnya sungguh luar biasa

Dia berkorban demi ribuan orang
Tanpa mengenal rasanya lelah
Demi kesempurnaan ribuan orang itu
Dia pantas dijadikan sebagai anutan

Dia sangat bijak dalam mendidik
Tanpa membedakan latar belakang
Kebijakannya sangatlah tinggi
Sehingga kami merasa dihargai

Jika Tuhan mengizinkan doa kami
Berilah dia kesehatan dan umur panjang
Semangatnya janganlah memudar
Karena kami menyukai hal itu

"Bayangan Cinta"

Sekian lama kamu meninggalkan diriku
Tak ada yang kau katakan padaku
Cinta yang seharusnya diperjuangkan
Tetapi, pergi ditelan oleh keadaan

Aku kembali bertanya kepada Tuhan
Tentang cinta yang lama hilang
Dengan sendirinya pergi tanpa alasan
Entah karena benci atau ingin menyendiri

Tanpa disadari, kini kehidupan sangatlah berat
Berat karena hati yang ditinggal pergi
Meninggalkan kenangan yang indah
Yang seharusnya tidak dijadikan kenangan

Sekarang aku hanya mengikhlaskan
Menerima kenyataan akan kepergiannya
Namun, cinta kita akan menjadi bayangan
Yang selalu kuinginkan untuk kembali

Dalam hati yang paling dalam
Engkaulah orang yang selalu kucintai
Walaupun mencintai dalam bayangan
Yang tidak akan menjadi kenyataan


"Sang Pencipta"

Engkau datang pada saat kami terpuruk
Dengan gagah engkau berkata
Jangan panik, aku selalu bersama kalian
Percayalah dan serahkan padaku

Engkau bagaikan bernyanyi mentari pagi
Yang bisa menyejukkan hati kami
Bukan hanya sesaat, tapi selalu ada
Hatimu sungguh mulia bagi kami

Kehebatanmu mengalahkan semuanya
Hati dan tindakanmu sangatlah sempurna
Tanpa kehadiranmu kami akan mati
Mati dalam situasi kegelapan

Terima kasih sang pencipta
Hadirmu sungguh mulia
Kehadiranmu selalu dirindukan
Kamulah sang penyelamat kami

"Kebahagiaan"

tahukah kamu tentang ketulusan?
Jika Anda tidak tahu, maka izinkan saya untuk menyatakannya.
Hadirmu menyelamatkan diriku dari mendokumentasikan
Bodoh dalam mengatur waktu dan selalu bodoh dalam bertindak

Pikiranku selalu dihantui dengan perasaan kegagalan
Namun kehadiranmu membuat Aku percaya pada diriku sendiri
Begitu banyak kata-kata bijak yang keluar dari mulutmu
Kalimat itu membuat aku merasa bahagia dan pantang menyerah

Aku tidak tahu arti dari kehadiranmu
Yang aku tahu kamu hadir sebagai penolong yang Tuhan titipkan untuk diriku sendiri

Aku hanyalah gadis biasa yang ingin bahagia
Tanpa diganggu oleh orang lain

Kehadiranmu membuat diriku seperti gadis yang selalu dihargai
Dan pada akhirnya dirimu mampu membuat diriku bahagia dan kembali tersenyum. (*)

*) Maria Inda Baghong, mahasiswa semester 2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Katolik Indonesia Santo Paulus Ruteng. 

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved