Malaka Terkni
Polres Malaka Bergerak Cepat Usut Kasus Penikaman Pemuda di Kobalima
Polres Malaka melalui Unit IV Sat Intelkam dan Unit Buser Sat Reskrim telah melakukan langkah-langkah strategis.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota
POS-KUPANG.COM, BETUN - Kepolisian Resor (Polres) Malaka bergerak cepat dalam menangani kasus dugaan tindak pidana penganiayaan berat yang menyebabkan meninggalnya seorang pemuda, Marten Tino Falo Taemnanu (22), di wilayah Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka.
Peristiwa tragis itu terjadi akibat bentrokan dua kelompok pemuda, yakni dari Dusun Morukren, Desa Litamali, dan warga Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur.
Bentrokan yang diduga dipicu oleh konflik antar kelompok bela diri ini berujung pada aksi saling lempar batu dan penikaman terhadap korban, yang akhirnya meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke RSPP Betun.
Kapolres Malaka, AKBP Riki Ganjar Gumilar, S.I.K., M.M., dalam keterangannya kepada POS-KUPANG.COM pada Senin (4/8/2025), menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan memastikan pihaknya akan menindak tegas pelaku.
Baca juga: Polsek Laenmanen Masih Dalami Kasus Kematian Sapi Milik Warga Kapitan Meo
“Kami turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Kami berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku secepatnya. Kami imbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Percayakan sepenuhnya kepada proses hukum,” ujar Kapolres.
AKBP Riki juga mendatangi langsung rumah duka di Dusun Manehat, Desa Litamali, untuk menyampaikan dukacita dan imbauan Kamtibmas secara langsung kepada keluarga korban.
Polres Malaka melalui Unit IV Sat Intelkam dan Unit Buser Sat Reskrim telah melakukan langkah-langkah strategis.
Termasuk memantau situasi di rumah sakit, rumah duka, serta jalur-jalur yang rawan terjadi konflik lanjutan.
Polres Malaka aktif melakukan penggalangan terhadap tokoh-tokoh kunci, seperti Ketua Ranting dan Senior IKS-PI di Desa Alas Selatan, guna mendorong penyerahan pelaku secara sukarela. Koordinasi juga dilakukan dengan Ketua PSHT Cabang Malaka, Ketua IKS-PI Kera Sakti Cabang Malaka, tokoh agama, kepala desa, dan para ketua ranting perguruan bela diri lainnya.
Salah satu langkah yang berdampak positif adalah imbauan dari Ketua IKS-PI Cabang Malaka yang meminta seluruh anggotanya untuk tidak melakukan aksi balasan dan menjaga nama baik organisasi.
“Kami ajak semua pihak untuk menjadi polisi bagi diri sendiri, tidak terprovokasi dan tidak melakukan aksi balasan,” tegas AKBP Riki Ganjar Gumilar.
Dikatakannya, hingga saat ini, situasi di rumah duka dan sekitarnya terpantau aman dan kondusif. Personel Polres Malaka dan Polsek Kobalima tetap berjaga dan melakukan patroli rutin di titik-titik rawan konflik.
Langkah-langkah lain yang telah diambil antara lain, pengumpulan data dan identifikasi awal di lokasi kejadian, penjagaan ketat di sekitar rumah duka, patroli rutin di lokasi konsentrasi massa organisasi bela diri, imbauan terbuka melalui media sosial dan grup komunitas, koordinasi lintas sektor untuk meredam ketegangan.
AKBP Riki Ganjar Gumilar juga menegaskan bahwa proses pencarian terhadap pelaku penikaman masih terus berlangsung, dengan melibatkan partisipasi aktif warga dan tokoh masyarakat.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan masyarakat sangat penting. Mari kita rawat kedamaian dan hindari provokasi. Ini adalah ujian bagi kita semua untuk tetap bersatu demi Malaka yang aman dan damai,” pungkas AKBP Riki Ganjar Gumilar. (ito)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.