Dukung Multiplier Effect di Labuan Bajo, Pemerintah Nilai Kehadiran Investor Sangat Penting 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales 

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Dukung multiplier effect untuk pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Manggarai Barat, pemerintah nilai kehadiran investor sangat penting.

Anggota DPR RI Komisi XI, Fraksi NasDem, Julie Sutrisno Laiskodat menyampaikan selama ini brand besar Labuan Bajo adalah Komodo. 

"Komodo adalah piring nasi kita. Jaman sekarang satu-satunya yang bisa datangkan banyak orang dan uang masuk adalah Pariwisata," tutur perempuan yang akrab disapa Bunda Juli kepada TRIBUNFLORES.COM, Sabtu (2/8/2025).

Menurutnya, sektor pariwisata akan berurusan dengan pertanian. Dirinya meminta kepada masyarakat Manggarai Barat, jangan menjadi penonton.

Baca juga: Komodo adalah Piring Nasi Kita, Kehadiran Investor Sangat Penting 

"Bibit mangga, durian, advokat, saya drop. Telur kita dari Jawa. Tadi saya sudah bilang ke Bupati, tahun depan saya cek lagi peternakan ayam petelur. Minimal untuk kebutuhan kita di Labuan Bajo dulu," ujar Julie.

Istri mantan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat itu mengutarakan, brand design pariwisata di Labuan Bajo salah satunya yakni kunjungan wisatawan ke pulau Padar dan pulau Komodo harus di atur. 

"Karena saat orang mau naik ke atas, harus antri. Bayangkan sudah tunggu berjam-jam. Saat sampai di atas mau foto, sudah tidak bagus lagi momennya," tutur Julie Laiskodat.

Sehingga menurutnya, harus ada daya tarik lain di darat yang mana orang mau datang. 

Mendongkrak daya tarik wisatawan ke darat merupakan sebuah ekosistem dibangun, atau yang disebut multiplier effect.

"Kita mau urus seribu orang datang 100 juta, atau mau sepuluh orang tapi 500 juta," ujarnya.

Menurutnya, kehadiran investor mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat. Karena Bupati Manggarai Barat, sudah menerapkan kebijakan 80 persen karyawan di setiap hotel harus dari orang lokal.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, mengakatakn, sebuah kota atau daerah supaya rakyatnya maju harus ada investor. 

"Kita tidak boleh alergi dengan kehadiran investor. Memang Labuan Bajo akan seperti ini tanpa kehadiran investor? Ngga mungkinlah," kata Edistasius.

Menurutnya, disitulah letak branding pariwisata yang ingin dicapai.