Breaking News

KKB Papua

Komando Operasi Habema Tembak Mati Tiga KKB Papua

Tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu ditembak di Kampung Tigilobak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (31/7/2025).

Editor: Ryan Nong
Dok Puspen TNI
PRAJURIT TNI kembali melaksanakan operasi penindakan secara terukur dan profesional terhadap OPM pada hari Kamis (31/7/2025) di Kampung Tigilobak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Dalam operasi ini, tiga orang anggota OPM tewas ditembak. 

Diamankan pula alat dan perlengkapan lainnya berupa kapak, parang, ketapel, korek api, dokumen pribadi KTP atas nama Meni Wakerwa, Kartu Papua Sehat, uang tunai sebesar Rp 3.800.000, 2 buah noken, dan 1 buah tas selempang.

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto mengatakan, keberhasilan operasi ini menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga stabilitas keamanan dan kedaulatan negara di wilayah Papua.

"Ini sebagai simbol keteguhan TNI dalam menjaga kehormatan prajurit dan kedaulatan negara, sekaligus mengembalikan senjata milik negara yang selama ini berada di tangan kelompok separatis," ungkap Mayjen TNI Lucky Avianto.

Sementara itu Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyatakan operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tugas Pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.
 
Kapuspen TNI menegaskan bahwa seluruh tindakan prajurit TNI dalam operasi ini dilakukan secara profesional, terukur, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Keberhasilan ini membuktikan bahwa setiap tindakan prajurit TNI dalam menghadapi kelompok bersenjata dilaksanakan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan," kata Mayjen TNI Kristomei Sianturi di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/7/2025). 

Menurutnya ditemukannya senjata organik milik prajurit TNI yang gugur menjadi bukti nyata kekejaman kelompok separatis OPM yang merampas senjata setelah melakukan pembunuhan. 

"Namun di luar aspek penindakan, TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka panjang di Papua," ujarnya.
 
TNI terus memperkuat perannya sebagai penjaga kedaulatan serta melindungi segenap masyarakat di tanah Papua, melalui pendekatan humanis, dialogis dan berlandaskan peraturan perundang-undangan. 

"TNI juga tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan NKRI dan bersama sama membangun Papua demi masa depan masyarakat Papua yang lebih damai dan sejahtera," kata Mayjen TNI Kristomei Sianturi. (*)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved