Nagekeo Terkini
Ratusan Umat Katolik di Maunori Ikut Misa Syukur Satu Abad SDK Maunori
atusan umat Katolik di wilayah Maunori tepatnya di Desa Mbainuamuri, Kecamatan Keo Tengah, menuju Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Maunori.
SDK Maunori kini menjadi salah satu lembaga pendidikan dasar yang paling berpengaruh di wilayah Keo, membina ribuan siswa sejak didirikan. Dengan 12 Kepala Sekolah yang pernah memimpin dari Yohanes Djawa hingga kepala sekolah saat ini, Maria Magdalena Wea sekolah ini terus berkembang, didukung oleh lebih dari 80 guru sepanjang masa.
Sebanyak 12 kepala sekolah sepanjang sejarahnya mulai dari Yohanes Djawa, Alex Wae, Laurcns Feto, Yosef Siku, Gabriel Wundu, Abraham Ndapa, dan seterusnya hingga Maria Magdalena Wea, dengan jumlah guru yang mencapai delapan puluhan orang dari berbagai periode.
Hingga saat ini, SDK Maunori telah melahirkan 2.293 alumni yang tersebar di berbagai sektor diantaranya 321 orang menjadi guru dan pendidik, 470 orang sebagai pegawai negeri dan swasta, 181 orang menjadi bidan, 170 orang menjadi perawat, 11 orang menjadi pastor, 9 orang menjadi bruder dan suster, 5 orang bertugas di TNI/Polri, 198 orang menjadi wiraswasta, 110 orang sebagai pengusaha/pedagang, 725 orang bekerja sebagai petani, 93 orang masih berstatus pelajar/mahasiswa.
Kontribusi alumni ini menunjukkan keberhasilan SDK Maunori dalam mencetak sumber daya manusia yang tidak hanya terdidik secara akademik, tetapi juga terintegrasi dengan nilai-nilai kehidupan politik, sosial ekonomi dan budaya nasional dan lokal.
Patut disebut beberapa nama alumni SDK Maunori yang berkiprah di kancah nasional seperti Pater Zakarias Ze, SVD, Gaspar Gero seorang tokoh awam Katolik di Provinsi NTT dan anggota DPR RI, Siprianus Taa (pegawai KPN dan Direktorat Anggaran Nasional) dan Yosef Djogo (Perintis BLPP Kupang dan Dinas Pertanian Prov NTT), Arkhilaus Sabu (RPKAD/KOPASSUS,), Ir. Anton Bala (PT Suko Ma'u di Jakarta) dan Elias Siga di Jakarta, Pater Paulus Tolo, SVD (Provinsial SVD Ruteng), Herdianto E.Ndiwa (Kepala Sekolah SMAK Regina Pacis Bajawa) dan masih banyak lagi.
Lebih dari sekadar tempat belajar, SDK Maunori telah berperan sebagai pusat pembentukan karakter, iman, dan budaya lokal, mencerminkan kolaborasi kuat antara Gereja Katolik, masyarakat adat, dan pemerintah. Kurikulum yang diterapkan selalu menyesuaikan perkembangan zaman namun tetap menjunjung tinggi nilai moral dan spiritual.
Dengan semangat pelayanan, inovasi, dan ketahanan selama satu abad, SDK Maunori kini menjadi inspirasi nyata dalam dunia pendidikan di Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini telah membuktikan bahwa ia telah bertranformasi menjadi sekolah yang berakar dari kepedulian dan kerja sama lintas pihak dapat menghasilkan perubahan berkelanjutan bagi masyarakat dan bangsa.
Merayakan 100 tahun bukanlah garis akhir bagi SDK Maunori, melainkan awal dari babak baru perjuangan pendidikan. Dengan tetap menjaga semangat awal para pendirinya, SDK Maunori siap melangkah ke masa depan dengan keyakinan dan komitmen tinggi untuk terus menjadi pelayan pendidikan yang berakar pada iman, budaya, dan kecintaan terhadap tanah Nagekeo. (bet)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.