Siswa Keracunan Makanan Gratis

Antisipasi Keracunan Makan Gratis, Kadis Pendidikan Kota Kupang Minta Guru dan Kepsek Cicipi Dulu

Kepala sekolah atau guru bertugas untuk mengambil salah satu sampel tersebut dan mengonsumsi terlebih dahulu sebelum makanan dibagikan kepada siswa.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Tampak sejumlah siswa-siswi SMPN 8 Kota Kupang dirawat di rumah sakit diduga keracunan konsumsi makanan bergizi gratis. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menyusul insiden dugaan keracunan massal yang dialami sejumlah siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang pada, Selasa 22 Juli 2025, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami mengimbau agar kepala sekolah dan guru harus mencicipi makanan bergizi gratis.

Langkah antispatif Kadis Dikbud Kota Kupang ini untuk mencegah kejadian seperti di SMPN 8 tidak terulang.

Dumuliahi menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan koordinator program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Kota Kupang guna menerapkan sistem sampling ganda dan uji coba konsumsi oleh tenaga pendidik sebelum makanan dibagikan kepada siswa.

"Saya sudah ada langkah untuk menetralkan kembali keadaan ini. Saya akan koordinasikan dengan koordinator MBG Kota Kupang untuk memberikan sampel lebih dari satu," ujar Dumuliahi kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 23 Juli 2025.

Ia menjelaskan, ke depan setiap pengiriman makanan MBG ke sekolah akan dilengkapi minimal dua sampel.

Kepala sekolah atau guru bertugas untuk mengambil salah satu sampel tersebut dan mengonsumsi terlebih dahulu sebelum makanan dibagikan kepada siswa.

Baca juga: Ratusan Siswa Diduga Keracunan, 1.050 Porsi MBG di SMPN 8 Kota Kupang Batal Dikonsumsi

"Jadi, kepala sekolah atau guru ambil dan makan lebih dahulu makanan yang dibawa itu," tambahnya.

Lebih lanjut, Dumuliahi meminta agar proses distribusi makanan dilakukan secara terbuka, dengan guru, kepala sekolah, atau pembina siswa menyantap makanan tersebut di hadapan siswa, minimal satu hingga dua kelas.

Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk menjamin keamanan makanan sekaligus membangun kepercayaan antara pihak sekolah dan para orang tua siswa terhadap program MBG.

"Kita ingin ada rasa aman dan nyaman. Jangan sampai kejadian seperti kemarin terulang, apalagi kalau sampai mengganggu proses belajar-mengajar," tegas Dumuliahi. (rey)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved