Virus Hanta di Kota Kupang
Ternyata PD Pasar Naikoten 1 Kupang Belum Paham Sepenuhnya Soal Virus Hanta
PD Pasar Inpres Naikoten mengakui belum sepenuhnya memahami informasi terkait virus Hanta, virus yang diketahui menyebar melalui tikus.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG – PD Pasar Inpres Naikoten mengakui belum sepenuhnya memahami informasi terkait virus Hanta, virus yang diketahui menyebar melalui hewan pengerat seperti tikus.
Sejumlah pedagang pasar juga mengaku hanya mengetahui istilah “virus” dari internet atau obrolan sesama, tanpa pemahaman jelas mengenai gejala, penularan, atau penanganannya.
Kepala Unit PD Pasar Inpres Naikoten, Haryanto, mengatakan belum paham secara khusus seperti apa virus hanya tersebut.
“Kita juga belum tahu ini virus apa sebenarnya. Ada yang bilang virus, tapi jalannya bagaimana, menjangkitnya bagaimana, itu kita belum tahu pasti,” ujar Haryanto, saat diwawancarai POS-KUPANG, Senin (22/7).
Baca juga: Pedagang Pasar Kasih Naikoten 1 Kupang Sudah Biasa Hidup Bersama Tikus
Haryanto mengatakan, hingga saat ini belum pernah ada sosialisasi langsung dari instansi pemerintah atau pihak berwenang kepada pengelola maupun pedagang.
Informasi seputar virus Hanta masih sebatas pengetahuan umum yang bersumber dari internet, tanpa arahan atau petunjuk resmi.
Berdasarkan pengakuan Kepala Unit PD Pasar Inpres Naikoten Haryanto mengatakan pedagang kerap menemukan tikus naik ke meja dagangan dan langsung membunuh serta membuangnya ke tempat sampah, tanpa mengetahui apakah tikus tersebut membawa virus atau tidak.
“Belum ada kegiatan sosialisasi tentang virus ini. Kalau ada pedagang yang tanya, paling kami buka internet saja. Tapi sejauh ini belum ada laporan dari pedagang yang mengalami gejala atau terkena virus,” tambah Haryanto.
Haryanto mengatakan, pihak PD Pasar berharap adanya keterlibatan relawan, posko siaga, atau instansi terkait untuk memberikan edukasi langsung kepada pedagang, termasuk bagaimana menyikapi keberadaan tikus di area pasar secara bijak.
“Kalau bisa teman-teman dari posko atau relawan bantu sampaikan juga ke pedagang. Supaya mereka tahu, tikus ini harus diapakan, jangan langsung dibunuh dan dibuang begitu saja,” ujar Haryanto.
Haryanto mengaku, pihaknya telah menugaskan enam petugas kebersihan yang bekerja setiap hari, termasuk akhir pekan.
Petugas bertugas menyapu dan mengangkut sampah dari seluruh area pasar. Para pedagang juga rutin membersihkan lapak mereka setiap selesai berjualan.
Baca juga: Dinkes Malaka Belum Terima Edaran Resmi Terkait Virus Hanta, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
"Petugas kami bekerja dari Senin sampai Minggu untuk membersihkan Pasar, jadi para pedagang mengumpulkan sampah - sampah mereka di atas meja lalu nanti akan diangkut oleh petugas kebersihan," ujar Haryanto.
Namun, kondisi lapak yang ditutup terpal saat malam hari dinilai menjadi salah satu faktor masuknya tikus ke dalam area dagangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.